TEMPO.CO, Jakarta - Erick Thohir, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), menyambangi markas Dewan Olimpiade Asia (OCA) di Kuwait, hari ini, Senin, 16 November 2015. Erick akan menemui Presiden OCA Sheikh Ahmad Fahad Al-Sabah untuk membahas persiapan Asian Games 2018 yang masih menuai banyak masalah.
"Pak Erick sudah mempersiapkan jawaban, termasuk master plan Asian Games yang belum rampung. Itu pasti ditanyakan OCA," kata Dody Iswandi, Sekretaris Jenderal KOI.
Master plan yang dimaksud Dody adalah rencana induk pesta olahraga se-Asia yang dipusatkan di Jakarta tersebut. Master plan itu semula ditargetkan rampung September 2015, tapi sampai sekarang masih mangkrak di KOI. Dampaknya, semua tahapan perencanaan Asian Games yang sudah dibuat sejak awal tahun ini belum bisa dieksekusi.
KOI telah membentuk panitia kerja untuk menyelesaikan draf master plan yang ditarget paling lambat akhir November mendatang. Pembentukan panitia kerja pada pekan lalu itu, ucap Dody, akan dilaporkan ke OCA sebagai komitmen untuk menyelesaikan draf master plan dalam waktu secepat mungkin. "KOI akan meminta waktu ke OCA," ujarnya.
Dody menuturkan pertemuan Erick dengan OCA juga sekaligus perkenalan. Sebab, bos Inter Milan itu baru saja didapuk sebagai Ketua KOI melalui kongres pada 1 November lalu. Perkenalan ini penting karena Ketua KOI secara otomatis menjadi komando Asian Games.
Jabatan Rita Subowo, Ketua KOI sebelumnya, selaku ketua panitia Asian Games pun diharapkan beralih ke Erick secara resmi. Itu sebabnya, Rita juga ikut dalam pertemuan dengan Presiden OCA tersebut. Rita juga baru didapuk sebagai penasihat utama Asian Games oleh pemerintah, "Saya memang sedang di Kuwait," tutur Rita.
TRI SUHARMAN