TEMPO.CO, London - Satu-satunya wakil Indonesia dalam final berhasil menjuarai All England 2016. Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil menekuk pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen dua game langsung dengan skor 21-12 dan 21-17.
Babak pertama diawali dengan baik oleh Praveen/Debby. Skor pertama diperoleh dari smash Praveen yang tak bisa dibalas oleh pasangan Fischer/Pedersen. Sejak awal pertandingan kedua pasangan terlihat imbang.
Ketika ditanya apa kunci kemenangannya, Debby menjawab, "Kami sangat didukung oleh para supporter. Kami bermain seperti bermain di negeri sendiri.
Babak selanjutnya, kedua pasangan terlihat lebih agresif. Smash terlihat lebih banyak dilayangkan oleh keduanya. Susul menyusul skor pun lebih sengit pada babak kedua. Pasangan Denmark beberapa kali bisa mengimbangi skor Praveen/Debby.
Berhasil memenangkan babak pertama tak membuat pertahanan Praveen/Debby menurun. Mereka tetap agresif. Fischer sempat dibuat jatuh tengkurap hingga tak bisa membalas pukulan Debby. Pertandingan ditutup Debby dengan smash ke arah tengah yang tak bisa dibalas oleh pasangan Denmark.
Praveen/Debby memberi dua kejutan sekaligus dalam All England 2016. Untuk melaju ke final, mereka berdua berhasil menekuk jagoan-jagoan yang dimiliki Cina. Pada babak semifinal, mereka mengalahkan pasangan Cina yang menjadi juara All England tahun lalu Zhao Yunlei/Zhang Nan. Zhao/Zhan adalah pasangan dengan peringkat pertama di dunia.
TRI ARTINING PUTRI