TEMPO.CO, Melbourne - Kei Nishikori belajar dari pertandingan hari pertama Senin lalu. Kini dia mengamuk dan tidak memberi peluang bagi lawannya memenangi satu set pun di putaran kedua Australia Terbuka.
Pada laga pembuka, Nishikori harus bermain lima set di bawah cuaca panas Melbourne Park. Kini, petenis Jepang itu tak mengulangi lagi pertandingan yang melelahkan dengan menghabisi perlawanan Petenis Prancis Jeremy Chardy dengan 6-3, 6-4, 6-3, hanya dalam waktu dua jam, kemarin.
"Itu adalah pertandingan yang menyenangkan. Pasti jauh lebih baik dari pertandingan pertama," kata Nishikori. Dalam dua kali penampilannya ini, petenis berusia 27 tahun itu setidaknya sudah menghilangkan keraguan mengenai cedera pinggul yang memaksanya menarik diri dari turnamen pemanasan, di Sydney International awal bulan ini.
Dia mengatakan bahwa kondisi fisiknya sudah bagus dan siap berlaga di babak selanjutnya. Dia sudah tiga kali mencapai perempat final Australia Terbuka sejak 2012. Kini, dia berjanji bisa lebih baik dari sebelumnya. Apalagi, awal yang bagus dia menjadi unggulan kelima.
Musim lalu, peringkatnya terus melejit. Dia menjadi satu-satunya wakil Asia yang bisa tampil turnamen ATP World Tour Finals 2016, yang digelar di Stadion Tertutup O2 Arena, London, Inggris, pada November lalu. Dia mampu mengalahkan juara Amerika Serikat Terbuka 2016, Stanislas Wawrinka.
Sebelumnya, Nishikori juga menorehkan hasil manis dengan menjungkalkan Andy Murray pada babak perempat final Amerika Serikat Terbuka September lalu. Sejumlah kemenangan itu membuktikan bahwa Nishikori layak merebut Grand Slam pertamanya di Melbourne Park ini.
Untuk fokus merebut hasil yang terbaik, dia memutuskan untuk mundur dari tim Piala Davis Jepang. Menurutnya, jadwal turnamen beregu itu terlalu mepet dengan Australia Terbuka yang hanya selang sepekan. Tim Piala Davis Jepang dijadwalkan akan menjamu Tim Prancis di Tokyo, Jepang. “Saya sebenarnya berharap panitia mengundurkan jadwal,” kata Nishikori.
Menurutnya, jadwal kompetisi terlalu mepet. Petenis Jepang yang berdomisili di Bradenton, Florida, Amerika Serikat, itu mengatakan bahwa fisiknya tak sanggup setelah mengelilingi separuh dunia untuk tampil di berbagai turnamen mulai dari Afrika Selatan, Rio de Janeiro, Buenos Aires, kemudian Melbourne. “Jadi aku hanya memutuskan untuk tidak bermain."
ESPN| AUSOPEN| GUARDIAN| ANTO