TEMPO.CO, Jakarta - Jannik Sinner keluar sebagai juara Australian Open 2024 usai mengalahkan petenis Rusia Daniil Medvedev di babak final, Minggu, 28 Januari. Pertarungan yang digelar di Melbourne Park itu berakhir dengan skor 3-6, 2-6, 6-4, 6-4, 6-3.
Kemenangan atlet asal Italia itu sekaligus memutus dominasi Novak Djokovic di turnamen grand slam tersebut. Sebelumnya, dari 13 edisi terakhir Australian Open, sembilan di antaranya dimenangkan Djokovic. Semakin spesial karena dalam ajang kali ini, Sinner menyingkirkan petenis Serbia rangking satu dunia itu di babak semifinal.
Profil Jannik Sinner
Jannik Sinner lahir di Innichen, Italia pada 16 Agustus 2001. Ia bukan lahir dari keluarga yang lekat dengan dunia olahraga. Ayahnya seorang chef, dan ibunya merupakan pelayan di restoran Ski Lodge.
Meski begitu, sejak usia tiga tahun dia sudah mulai bermain tenis. Akan tetapi, itu bukan satu-satunya olahraga yang ditekuninya. Dia juga sempat terjun ke dunia ski. Potensinya luar biasa dengan menjadi juara nasional kejuaraan di Giant Slalom pada usia delapan tahun dan menduduki urutan kedua pada usia 12 tahun.
Pada usia 13 tahun, Sinner memutuskan untuk fokus pada tenis dengan mulai berlatih di Piatti Tennis Center di bawah asuhan pelatih Riccardo Piatti dan Massimo Sartori. Ia rela meninggalkan kota kelahirannya, Innichen, pindah ke Bordighera demi menggapai cita-cita menjadi petenis profesional.
Petenis Jannik Sinner dari Italia saat menghadapi Daniil Medvedev dari Rusia dalam final turnamen Tenis Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Minggu, 28 Januari 2024. REUTERS/Issei Kato
Sinner memulai karier juniornya dengan tampil di ajang ITF Junior Circuit pada 2016. Namun setahun berselang dia langsung beralih ke turnamen profesional. Tak ada gelar juara yang mampu diraihnya selama level junior, bahkan dia tidak pernah berpartisipasi dalam ajang junior Grand Slam. Peringkat juniornya pun tergolong rendah dengan hanya berada dalam urutan ke-133.
Kendati demikian, di level profesional performanya mulai menjanjikan. Pada 2019 dia memenangkan gelar ATP Challenger pertama di Bergamo, Italia pada usia 17 tahun. Ia menjadi petenis termuda yang mencapai final turnamen challenger dan atlet Italia termuda yang memenangkan gelar tersebut.
Dari situ, kariernya perlahan terus meningkat. Pada 2020 dia mampu mencapai babak perempat final turnamen Grand Slam French Open. Setahun berselang, dia masuk ke final turnamen ATP Tour Masters 1000 Miami Open. Kemudian, pada 2022, atlet berusia 23 tahun itu tiga kali melenggang ke perempat final turnamen Grand Slam yang berbeda, yakni Australian Open, Wimbledon, dan US Open.
Pada 2023, dia meraih gelar juara ATP Tour Masters 1000 pertama dengan memenangkan Canadian Open. Tren positif itu berlanjut dengan kembali naik podium sebagai yang pertama di Australian Open 2024. Dengan berbagai prestasi yang diraih, Sinner kini menempati peringkat keempat dunia, di belakang Djokovic, Carlos Alcaraz, Medvedev.
Petenis Italia Jannik Sinner berfoto dengan trofi tersebut setelah memenangkan final mengalahkan runner up Daniil Medvedev dari Rusia Tenis dalam final Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, Minggu, 28 Januari 2024. REUTERS/Ciro De Luca
Keberhasilan Sinner hingga detik ini tak lepas dari kerja kerasnya untuk mengikuti jejak sang idola, Roger Federer dan Novak Djokovic. Satu fakta menarik tentang petenis berpostur 188 cm itu adalah dia merupakan seorang penggemar AC Milan.
Pilihan Editor: Dikalahkan Jannik Sinner di Final Australian Open 2024, Daniil Medvedev Masih Temukan Sisi Optimistis