Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Surya Dharma Pimpin Satlak Prima

image-gnews
Pelatnas karate persiapan SEA GAMES XVII Myanmar di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
Pelatnas karate persiapan SEA GAMES XVII Myanmar di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Marsekal Muda (Purn) TNI AU Surya Dharma memimpin Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), penanggung jawab dan pelaksana pemusatan latihan nasional atlet Indonesia untuk kejuaraan multicabang olahraga. Satlak Prima Pratama dan Satlak Prima Utama Muda dilebur menjadi satu dengan satu ketua pada struktur baru Satlak Prima, demikian dinyatakan Surya Dharma di Jakarta, Jumat, 1 Februari 2013.

Surya, sebelumnya menjabat Ketua Satlak Prima Utama Muda, ditunjuknya sebagai Ketua Satlak Prima berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0008 tahun 2013 tentang Pengangkatan Ketua, Wakil Ketua I, dan Wakil Ketua II Satlak Prima. "Struktur baru ini efektif bekerja mulai 28 Januari 2013," kata Surya. Dalam struktur baru ini posisi Wakil Ketua I dijabat oleh Suwarno dan Wakil Ketua II dijabat oleh Siti Safariyatun Qomariyah.

 Menurut Surya yang masih aktif sebagai tenaga profesional di Kementerian Pertahanan ini, penyatuan Satlak dilakukan sebagai langkah efisiensi organisasi dan kesatuan warna kepemimpinan. "Dengan menjadi satu, organisasi bisa menjadi ramping.Mudah-mudahanan dengan lebih ramping penanganan Prima menjadi lebih baik" kata Surya.

Selain itu, kata Surya, penyatuan tersebut dapat mengatasi kekhawatiran atlet-atlet pratama (atlet junior) mengenai kelanjutan mereka setelah dibina di Satlak Prima Pratama. Setelah keluar dari Prima Pratama diharapkan tidak ada lagi pertanyaan atlet ke mana pembinaan berlanjut setelah dari Prima Pratama," ujarnya.

Selain perubahan nama-nama pengurus, kata Surya, perubahan stuktur Satlak Prima juga sudah disetujui Menteri Pemuda dan Olahraga. Akan ada tiga direktur di struktur yang baru, yaitu direktur operasional dan pembinaan prestasi, direktur ilmu pengetahuan dan teknologi dan monitoring-evaluasi, serta direktur pengendali program.

Direktur operasional dan pembinaan prestasi akan dijabat oleh Paulus Pesurnay, pelatih fisik senior Indonesia. Sedangkan nama-nama lain sedang digodok oleh Dewan Prima dan mendekati final. "Saya harapkan pekan depan sudah selesai," kata dia.

Surya langsung mempimpin Satlak Prima dalam masa transisi ini. "Saya sudah mulai mengadakan koordinasi," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Surya, Satlak Prima membina atlet secara bertahap dan berkelanjutan. Para atlet bukan sekedar dipanggil ke pemusatan latihan nasional, dilatih, lalu dipulangkan kembali. Dia berencana menerapkan pembinaan berkesinambungan secara desentralisasi, seperti yang ia terapkan pada Satlak Prima Pratama, dengan delapan sentra di berbagai daerah.

Tahun depan, Surya berencana mengaplikasikan rencana ini pada lima cabang olahraga andalan Indonesia di Asian Games dan Olimpiade, yaitu bulu tangkis, angkat besi, taekwondo, wushu, dan renang. "Jadi, targetnya adalah Olimpiade 2016. Atlet dibina dalam jangka panjang dan terus-menerus," kata Surya.

Surya menjelaskan kendala dalam pembinaan atlet selama ini adalah dana. "Sudah ada cita-cita dengan program yang bagus, namun belum ada dana dalam jumlah memadahi," ujarnya.

Dengan naiknya Surya menjadi Ketua Satlak Prima, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Djoko Pekik Irianto mengharapkan Indonesia dapat lebih berprestasi lagi. Sebab, kata Djoko, tidak ada lagi keterputusan antara Satlak Prima Pratama denagan Satlak Prima Utama Muda.

"Yang paling penting pada 2013 Pak Surya mempunyai tugas yang cukup berat untuk mengawal berbagai kejuaraan multi-event yang puncaknya adalah SEA Games ke-27 di Myanmar, Desember mendatang," kata Djoko. Ia mengakui adanya keterbatasan dana dalam persiapan-persiapan itu, sehingga perlu dibuat prioritas.

GADI MAKITAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.


Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.


Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Atlet balap sepeda putri Ayustina Delia Priatna meraih medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Konya, Turki, 9-18 Agustus 2022. Ayu finis kedua dalam lomba nomor omnium putri di Konya Velodrome, Selasa, 9 Agustus 2022. (ANTARA/PB ISSI)
Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.


Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (ketiga kanan) menyerahkan obor api Asian Games 2018 kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin (kanan) disaksikan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (tengah), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (kedua kanan), Ketua Umum Inasgoc Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Panitia Pelaksana Daerah Asian Games 2018 Palembang Muddai Madang (kiri) saat pawai obor api Asian Games 2018 di Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu, 4 Agustus 2018. ANTARA
Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.


Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Alex Noerdin, Gubernur Sumatra Selatan (Reza Sumantri/Tempo)
Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora


ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

Atlet angkat besi Indonesia Irawan Eko Yuli berkompetisi di nomor 62 kg putra Grup A dalam Olimpiade London 2012, Senin (30/7). REUTERS/Dominic Ebenbichler
ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan


ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

Atlet renang Indonesia I Gede Siman Sudartawa. TEMPO/Aditia Noviansyah
ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8


ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ANTARA/Andika Wahyu
ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.


ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

Lifter Jawa Barat Deni melakukan angkatan clean and jerk dalam final kelas 68 kg angkat besi putra PON XIX di GOR Sabilulungan Sijalak Harupat, Bandung,  Jabar, 21 September 2016. Deni berhasil meraih medali emas sementara perak diraih Triyatno dari Kalimantan Timur dan perunggu diraih M. Denial dari Jambi. ANTARA FOTO
ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.


ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

Eko Yuli Irawan, saat bertanding dalam kelas 62kg angkat besi Olimpiade Rio di Riocentro, Pavilion 2, Rio de Janeiro, Brasil, 8 Agustus 2016. AP/Mike Groll
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.