Sprinter Indonesia, Suryo Agung Wibowo usai memenangi laga final lari 100 meter putra Sea Games XXV 2009 Laos, di Vientiane, Minggu (13/12). Suryo Agung mencatatkan rekor baru Sea Games yakni 10.17 detik dan meraih medali emas. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO , London – Perjuangan pelari cepat (sprinter) Indonesia, Fernando Lumain, terhenti di babak pertama cabang atletik nomor 100 meter putra Olimpiade London 2012. Mencatat waktu 10,80 detik di Heat 2, Fernando terpaksa berada di posisi juru kunci. Bahkan, catatan waktu yang ditoreh Fernando itu pun masih lebih rendah dibanding rekor pribadinya, yaitu 10,57 detik.
Heat 2 sendiri dimenangkan sprinter asal Amerika Serikat, Justin Gatlin yang mencatat waktu 9,80 detik, disusul sprinter asal Trinidad-Tobago, Rondel Sorrillo dengan catatan waktu 10,03, dan sprinter asal Bahamas, Derrick Atkins di posisi ketiga. Ketiga pelari itu pun melaju ke babak semi-final nomor 100 meter putra, Sabtu malam, 4 Agustus 2012 waktu London.
Kekalahan Fernando ini sebenarnya tak terduga. Sebelumnya di babak kualifikasi 100 meter putra yang berlangsung pukul 10 pagi waktu London, Fernando berlari cemerlang. Dia finish di urutan kedua, setelah sprinter Suriname, Jurgen Themen. Ketika itu, Fernando berhasil mengungguli sprinter Wilfried Bingangoye (Gabon), Liaqat Ali (Pakistan), Rodman Teltull (Palau), Tavevele Noa (Tuvalu) dan Timi Garstang (Marshal Islands).
Dengan kegagalan Fernando Lumain, Indonesia menyisakan satu atlet lagi di cabang atletik, yaitu Triyaningsih. Atlet berusia 25 tahun itu akan berlaga di nomor maraton yang akan berlangsung Ahad, 12 Agustus nanti.
