Roy Suryo Resmikan Laboratorium Uji Doping  

Reporter

Rabu, 20 Februari 2013 17:41 WIB

TEMPO/Budi Yanto

TEMPO.CO, Bandung - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo meresmikan gedung Laboratorium Pengujian Doping di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu 20 Februari 2013. Gedung senilai hampir Rp 20 miliar itu masih nihil peralatan. "Dana (peralatan) masih harus dibantu dengan doa dulu. Dari Kementerian belum ada anggarannya," kata Roy.

Wakil Dekan Sekolah Farmasi, Emran Kartasasmita, memerincikan tiga jenis peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan uji doping. Total rencana anggaran biaya, termasuk biaya operasional laboratorium dan pelatihan, mencapai Rp 135.959.580.000.

Seluruh kebutuhan biaya itu, kata Emran, direncanakan dicairkan bertahap hingga 2016 mendatang. Sedangkan tahun ini, laboratorium uji doping perlu dana peralatan dan perabot sebesar Rp 63.463.520.000.

"Pengadaan peralatan itu penting, sebagai bukti keseriusan Indonesia membangun laboratorium uji doping pertama di Bandung yang terakreditasi internasional," kata dia. Adapun luas gedung yaitu 3.877 meter persegi, yang memakai tiga lantai dari total enam lantai.

Rencananya, ITB pada medio 2013 ini akan mengajukan permohonan rekomendasi ke World Anti-Doping Agency (WADA) di Jepang untuk mendapatkan akreditasi internasional.

Roy Suryo meminta ITB untuk memulai kegiatan riset doping dengan memakai peralatan yang ada di kampus. Ia juga berharap Rektor ITB mencari dana untuk pemenuhan biaya peralatan laboratorium. "Saya tidak biasa berjanji (kasih dana). Gedung kosong ini bisa pakai instrumen yang ada dulu," kata dia.

Diwawancarai terpisah, Rektor ITB Akhmaloka mengatakan, dana peralatan laboratorium pengujian doping harus dari pemerintah. Alasannya, yang mengajukan pembangunannya dulu adalah pemerintah. Rencana itu dulu bergulir sejak 2008 ketika Andi Mallarangeng memberi kuliah umum di ITB. "Kalau ITB cari dananya (untuk peralatan laboratorium) ya ke Kementerian," kata Akhmaloka.

Sebelumnya, Indonesia mengandalkan laboratorium di Malaysia atau Jepang untuk tes doping. Biayanya berkisar US$ 300 atau setara Rp 2,9 juta per sampel. Pengujian biasanya membutuhkan waktu rata-rata sepekan.

ANWAR SISWADI

Baca Juga:
Di Museum Ini Pengunjung Boleh Tak Berbusana

Gerindra Mau Rangkul Jokowi, Asal...

Yusril: Andrea Hirata Dipojokkan

KPK Yakin Tuntaskan Kasus Anas

Sekali Lagi, Ini Pembelaan Anas Soal Harrier

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya