Pertina Minta Tambahan Kuota Atlet  

Reporter

Senin, 4 Maret 2013 19:14 WIB

TEMPO/ Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta- Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) meminta tambahan kuota atlet pelatnas SEA Games pada Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sesuai dengan formula penentuan kuota atlet yang baru. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PP Pertina, Martinez Dos Santos, kuota 13 atlet yang ditetapkan Satlak Prima tidak sesuai dengan program persiapan PP Pertina selama ini.


“Kami merencanakan mengikuti 14 kelas yang dipertandingkan pada SEA Games di Myanmar, Desember mendatang,” kata Martinez saat ditemui seusai rapat dengan Satlak Prima, di Jakarta, Senin, 4 Maret 2013. Untuk mengikuti semua kelas tersebut, menurut Martinez, Pertina menyiapkan 30 petinju.


Saat ini, pelatnas cabang olahraga tinju berlangsung di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Dari jumlah itu akan diseleksi secara bertahap sehingga jumlahnya akan menjadi 14 peetinju. Dengan kuota 13 atlet yang ditetapkan Satlak Prima, berarti hanya 13 kelas yang bisa diikuti. Untuk itu, Martinez mengusulkan agar kuota cabang tinju menjadi 30 petinju.


Kepala Seksi Cabang Olahraga Bela Diri Satlak Prima Silvia Kristina mengatakan akan membawa usulan ini ke Ketua Satlak Prima Surya Dharma. ”Pertina pasti memiliki alasan atas usulan itu. Mungkin mereka melihat perkembangan yang baik dari atlet-atlet mereka,” kata Silvia. ”Kalau memang ingin mendapatkan emas lebih, semestinya pemerintah mendukung.”


Pada SEA Games 2011 lalu, cabang tinju menyumbangkan 2 emas, 3 perak, dan 5 perunggu bagi Indonesia. Dua emas diraih oleh Julia Bria di kelas 52 kilogram dan Alex Tatontos di kelas 76 kilogram.


Advertising
Advertising

Menjelang tahap kedua persiapan SEA Games, sejumlah pengurus induk organisasi cabang olahraga bertemu dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia (Satlak Prima) untuk menyepakati kuota atlet yang dipersiapkan menghadapi SEA Games ke-27 di Myanmar. Pertemuan itu berlangsung dua hari, Senin ini dan Selasa besok.


Pengurus induk organisasi olahraga yang bertemu dengan Satlak Prima yaitu atletik, angkat besi, layar, binaraga, panahan, loncat indah, biliar, kempo, vovinam, dan judo. Manajer Shorinji Kempo, Zulkarnain Idris, menyatakan mendapat kuota 67 atlet. Dengan kuota itu, ia tetap menargetkan Kempo menjadi juara umum, seperti yang pernah dicapai pada SEA Games 2011 lalu. Menurut Zulkarnain, saingan terberat Indonesia adalah Vietnam, yang pada SEA Games 2011 menempati peringkat kedua peraih medali emas.


GADI MAKITAN

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya