Operasi Triyatno Ditunda Hingga Selasa Depan  

Reporter

Rabu, 20 Maret 2013 17:36 WIB

Atlet angkat besi Indonesia Triyatno berkompetisi dalam cabang 69 kg putra Grup A di ExCel venue dalam Olimpiade London 2012, Selasa (31/7). REUTERS/Paul Hanna

TEMPO.CO, Jakarta - Operasi lifter Indonesia peraih perak Olimpiade 2012, Triyatno, yang awalnya direncanakan besok, ditunda hingga Selasa depan. Alasannya, tim dokter menyesuaikan jadwal dengan dokter-dokter orthopedi yang akan turut melaksanakan operasi.

"Triyatno adalah atlet elite kita. Saya ingin dia ditangani oleh ahlinya," kata dokter yang menangani Triyatno, Andi Kurniawan, kepada Tempo, Rabu, 20 Maret 2013. Andi mengatakan, tim dokter yang melakukan operasi terdiri dari empat orang. "Dalam proses operasi, mereka akan berdiskusi tentang tindakan apa yang akan diambil."

Andi menjelaskan, Triyatno mengalami robekan pada bantalan lutut kirinya. Dalam operasi, kata Andi, pihaknya akan melakukan peneropongan untuk melihat seberapa besar robekannya. Pada saat operasi itu juga akan diputuskan apakah luka itu hanya akan dibersihkan atau dijahit. Menurut Andi, operasi tidak akan berlangsung lebih dari dua jam.

Dijelaskan oleh Andi, saat ini ada 10 orang dokter yang menangani Triyatno. Selain untuk operasi, sebagian di antaranya akan khusus membantu proses rehabilitasi Triyatno. Rehabilitasi itu, kata Andi, akan memakan waktu tiga hingga empat bulan.

Tim dokter itu, kata Andi, sebenarnya sudah dibentuk sejak sebelum Olimpiade 2012. Tujuannya adalah membantu Triyatno agar bisa meraih prestasi di Olimpiade 2016. "Tapi, dengan masih mengalami cedera seperti itu, ternyata 2012 dia sudah mendapat medali," kata Andi.

"Setelah empat bulan, barulah Triyatno bisa bertanding lagi," kata Andi. Di akhir bulan ketiga, Triyatno sudah bisa latihan angkat beban. Latihan-latihan ringan akan dijalani selama masa pemulihan. "Tugas kami adalah untuk menghilangkan masalah rasa sakit di lututnya."

Menurut Andi, sebenarnya Triyatno punya cukup waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi SEA Games 2013. "Tapi tujuan utama kita sebenarnya adalah Asian Games 2014 dan Olimpiade 2016," ujarnya.

Sebelum operasi ini, Triyatno menjalani terapi-terapi untuk memulihkan cederanya. "Saya sebenarnya khawatir kalau dioperasi karena pemulihannya akan lama," kata Andi, waktu lalu saat ditemui Tempo di pusat kesehatan atlet di Kompleks Kementerian Pemuda dan Olahraga.

GADI MAKITAN

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya