TEMPO.CO, Jakarta - Perlombaan lari maraton Boston dan maraton New York merupakan jenis perlombaan maraton di Amerika Serikat. Dua jenis lomba lari jarak jauh ini tentunya memiliki perbedaan, antara lain peserta dan tempat penyelenggaraannya.
Maraton Boston dicetuskan terlebih dahulu sebelum maraton New York, yakni pada 1897. Perlombaan maraton ini lahir karena terinspirasi dari Olimpiade Musim Panas 1896. Setiap tahunnya maraton Boston diadakan di jalanan Boston pada hari Massachusetts di bulan April, yang tahun ini jatuh pada hari Senin ketiga atau pekan ketiga April.
Panjang jarak tempuh yang harus dilalui peserta adalah 42 kilometer dengan jalan yang berliku melalui beberapa rute dan masuk ke pusat Kota Boston dan berakhir di garis finish yang terletak di Copley Square atau tepatnya di sebelah Perpustakaan Umum Boston. Sebanyak lebih dari 20 ribu peserta mengikuti maraton Boston setiap tahunnya. Peserta terdiri dari amatiran hingga pelari profesional.
Peserta yang menggunakan kursi roda juga diperbolehkan turut serta. Sebab, maraton Boston diadakan untuk mengenyahkan pada tiga pembedaan, yakni golongan elite, ras untuk pria dan wanita, dan ras kursi roda. Waktu dimulainya perlombaan juga disesuaikan, yakni pembagian kursi roda dan perempuan dimulai 30 menit sebelumnya. Kemudian diikuti laki-laki pukul 10.00, dan pukul 10.30 untuk gelombang kedua.
Sedangkan, maraton New York dimulai pada 1970, dengan peserta setiap tahunnya mencapai lebih dari 37 ribu orang dari 40 negara. Hadiah yang ditawarkan berupa uang tunai sebesar US$ 600 ribu. Maraton New York telah menjadi perlombaan favorit untuk pelari jarak jauh. Jarak tempuhnya mencapai 26 mil atau 41,8 kilometer dengan melewati lima wilayah di New York.
Sebelumnya, perlombaan diawali dengan melingkari Central Park. Namun, saat ini perlombaan dimulai dari Kota Staten Island. Pelari akan menyeberangi jembatan ke Kota Manhattan dan diketahui sebagai jalur terberat dalam lomba. Sebab, jembatan itu sangat curam untuk dilewati para peserta lomba. Kemudian, untuk mencapai garis finish, peserta akan melewati Central Park.
PRMOB | AFRILIA SURYANIS
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Kata Saksi Bom Boston
Bom Boston, Dua Pelari Indonesia Selamat
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya