Atlet pemusatan latihan nasional Karate mengenakan baju pelindung sebelum melakukan simulasi Pertandingan di Gelora Bung Karno, jakarta, Rabu (10/4). Simulasi ini merupakan persiapan dalam menghadapi pertandingan karate antar negara Asia Tenggara 2013 di Filipina dan sebagai seleksi jelang SEA GAMES XVII di myanmar. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia
(PP FORKI), Hendardji Soepandji, berharap karateka Indonesia bisa mendulang banyak emas pada kejuaraan World Karate-do Federation Premier League 2013. Pasalnya Jepang urung tampil dalam kejuaraan yang akan berlangsung di Istora Senayan, 22-23 Juni 2013.
"Sejauh ini tidak ada alasan yang jelas ihwal tidak hadirnya Jepang," ucap Hendardji dalam jumpa pers di Istora Senayan, Jakarta Kamis 20 Juni 2013. Selain Jepang, Iran yang juga masuk negara unggulan tidak mengirimkan atletnya. Sejauh ini sudah ada 28 negara yang akan meramaikan Premier League nanti.
Hendradji sendiri tidak memasang target dalam kejuaraan ini. Namun ia berharap perolehan medali nanti bisa melebihi kejuaraan tahun lalu dimana Indonesia mendapat satu emas dan empat perunggu. "Karateka kita juga bisa mengambil kesempatan untuk memperbaiki peringkat mereka di WKF."
Sementara itu, manajer tim Indonesia, Djafar Djantang, berharap Indonesia bisa mencuri emas dari nomor kata regu. "Nomor ini bisa jadi andalan kami," kata dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan Indonesia mengikutsertakan dua tim terdiri dari karateka pelatnas dan karateka juara ketiga di Piala KSAD. Dilibatkannya karateka yang menjadi juara di Piala KSAD tak lepas dari seleksi menuju SEA Games Myanmar 2013.
"Diharapkan seusai Premier League sudah mengkrucut karateka yang akan dikirim ke SEA Games. Kami perkirakan 22-23 Karateka," ucap dia. Djafar menambahkan dari atlet Pelatnas ada sebanyak 36 orang sementara KSAD Cup baru 10 orang yang mendaftar.
Di antara para atlet tersebut, lanjut Djafar, Karateka Umar Syarif tidak bisa mengikuti kejuaraan karena masih cedera. Kendati tidak tampil, Forki berharap Umar bisa tampil di SEA Games nanti.
Dari sisi hadiah, Hendardji menyebutkan terjadi peningkatan pada tahun ini. Panitia menyediakan total hadiah sebesar 23.200 euro. Pada tahun sebelumnya, atlet peraih emas di nomor perorangan hanya mendapatkan 500 euro, tahun ini bertambah menjadi 750 euro. Sedangkan untuk ketegori regu, peraih medali emas bakal mendapatkan 900 euro dari sebelumnya 600 euro.
Hendardji menambahkan, kejuaraan dunia ini merupakan bagian dari persiapan atlet Indonesia menuju SEA Games pada Desember nanti. Pascakejuaraan ini, para atlet masih akan menjalani serangkaian uji coba. "Di antaranya ada kejuaraan Premier League di Turki dan terdekat Islamic Solidarity Games," ucapnya. Ia berharap karateka bisa menunjukkan puncak penampilannya pada SEA Games Myanmar dengan mempertahankan gelar juara umum.
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar
15 Mei 2017
ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar
Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.