Jepang Absen di Premier League Karate

Reporter

Kamis, 20 Juni 2013 21:07 WIB

Atlet pemusatan latihan nasional Karate mengenakan baju pelindung sebelum melakukan simulasi Pertandingan di Gelora Bung Karno, jakarta, Rabu (10/4). Simulasi ini merupakan persiapan dalam menghadapi pertandingan karate antar negara Asia Tenggara 2013 di Filipina dan sebagai seleksi jelang SEA GAMES XVII di myanmar. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia


(PP FORKI), Hendardji Soepandji, berharap karateka Indonesia bisa
mendulang banyak emas pada kejuaraan World Karate-do
Federation Premier League 2013. Pasalnya Jepang urung tampil
dalam kejuaraan yang akan berlangsung di Istora Senayan, 22-23
Juni 2013.

"Sejauh ini tidak ada alasan yang jelas ihwal tidak hadirnya Jepang,"
ucap Hendardji dalam jumpa pers di Istora Senayan, Jakarta Kamis
20 Juni 2013. Selain Jepang, Iran yang juga masuk negara unggulan
tidak mengirimkan atletnya. Sejauh ini sudah ada 28 negara yang
akan meramaikan Premier League nanti.

Hendradji sendiri tidak memasang target dalam kejuaraan ini.
Namun ia berharap perolehan medali nanti bisa melebihi
kejuaraan tahun lalu dimana Indonesia mendapat satu emas dan
empat perunggu. "Karateka kita juga bisa mengambil kesempatan
untuk memperbaiki peringkat mereka di WKF."

Sementara itu, manajer tim Indonesia, Djafar Djantang, berharap
Indonesia bisa mencuri emas dari nomor kata regu. "Nomor ini bisa
jadi andalan kami," kata dia.

Lebih lanjut ia menjelaskan Indonesia mengikutsertakan dua tim terdiri
dari karateka pelatnas dan karateka juara ketiga di Piala KSAD.
Dilibatkannya karateka yang menjadi juara di Piala KSAD tak lepas
dari seleksi menuju SEA Games Myanmar 2013.

"Diharapkan seusai Premier League sudah mengkrucut karateka yang
akan dikirim ke SEA Games. Kami perkirakan 22-23 Karateka," ucap dia.
Djafar menambahkan dari atlet Pelatnas ada sebanyak 36 orang
sementara KSAD Cup baru 10 orang yang mendaftar.

Di antara para atlet tersebut, lanjut Djafar, Karateka Umar Syarif
tidak bisa mengikuti kejuaraan karena masih cedera. Kendati
tidak tampil, Forki berharap Umar bisa tampil di SEA Games nanti.

Dari sisi hadiah, Hendardji menyebutkan terjadi peningkatan pada
tahun ini. Panitia menyediakan total hadiah sebesar 23.200 euro.
Pada tahun sebelumnya, atlet peraih emas di nomor perorangan
hanya mendapatkan 500 euro, tahun ini bertambah menjadi 750
euro. Sedangkan untuk ketegori regu, peraih medali emas bakal
mendapatkan 900 euro dari sebelumnya 600 euro.

Hendardji menambahkan, kejuaraan dunia ini merupakan bagian
dari persiapan atlet Indonesia menuju SEA Games pada Desember nanti.
Pascakejuaraan ini, para atlet masih akan menjalani serangkaian
uji coba. "Di antaranya ada kejuaraan Premier League di Turki dan
terdekat Islamic Solidarity Games," ucapnya. Ia berharap karateka
bisa menunjukkan puncak penampilannya pada SEA Games
Myanmar dengan mempertahankan gelar juara umum.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya