Daud Yordan Bangga Mengukir Sejarah

Reporter

Selasa, 9 Juli 2013 17:22 WIB

Daud Yordan. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta- Petinju Indonesia yang baru saja merebut gelar juara dunia tinju kelas ringan International Boxing Organization (IBO), Daud Yordan, bangga dapat mengukir sejarah baru sebagai petinju Indonesia yang mampu menjadi juara dunia pada dua kelas yang berbeda. Hal ini dia nyatakan saat mengunjungi Sekretariat Partai Nasdem, Jakarta, Selasa, 9 Juli 2013.


“Baru saya yang bisa merebut dua gelar juara dunia di kelas berbeda,” ucap Daud yang juga mulai terjun ke dunia politik. Petinju asal Kalimantan Barat ini merebut sabuk juara kelas ringan IBO yang lowong dengan membukukan kemenangan angka telak atas petinju asal Argentina, Daniel Eduardo Brizuela, di Perth, Australia, Sabtu lalu.


Pada pertarungan itu tiga hakim memberikan angka telak 117-111, 115-113, dan 116-112 pada Daud. Pertandigan di kelas ringan itu merupakan yang pertama dia jalani setelah sebelumnya dia bertarung di kelas bulu.


Daud Yordan sebelum naik ke kelas ringan merupakan juara kelas bulu IBO. Ia kehilangan gelarnya di kelas bulu itu ketika kalah TKO ronde 12 oleh petinju Afsel, Simpiwe Vetyeka, di Jakarta, 14 April lalu.


Menurut Daud, kemenangan itu diraihnya karena ia merasa nyaman dan maksimal bertarung di kelas ringan. Daud bisa mengoptimalkan kekuatannya dan sanggup bertarung hingga 12 ronde. ”Ini kelas ideal saya,” ucapnya.


Advertising
Advertising

Langkah selanjutnya, Daud akan menjalani pemulihan akibat cedera di atas mata kanannya akibat pukulan Brizuela. Ia belum menentukan lawan berikutnya. Daud hanya ingin tampil konsisten di kelas ringan dan mempertahankan gelar juaranya. Menurut dia, banyak lawan yang menantikannya.


Pelatih Daud, yang juga kakak kandungnya, Damianus Yordan, menambahkan sejak awal dia yakin adiknya bisa menundukkan Brizuela. Menurut Damianus, kelas ringan merupakan kelas ideal bagi Daud.


”Di kelas ini berat badannya ideal dan dia bisa mengeluarkan seluruh kemampuannya,” kata Damianus yang juga mantan petinju amatir nasional ini.


ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya