Sejumlah Atlit Polo Air DKI Jakarta melakukan latih tanding di Kolam Renang Senayan, Jakarta, (29/04). Belum keluarnya Surat Keputusan membuat sejumlah cabang belum dapat memulai pemusatan latihan nasional untuk SEA GAMES Myanmar. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bekerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memberikan tunjangan prestasi kepada para atlet nasional. Menurut Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman, tunjangan tersebut berjumlah Rp 7,5 juta per bulan untuk 217 atlet yang berpotensi merebut medali emas pada SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
“Hanya atlet yang berpotensi merebut medali medali emas yang kami beri,” kata Tono dalam acara penandatanganan kerja sama KONI dan Kementerian BUMN di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 30 September 2013. Para atlet tersebut merupakan hasil seleksi yang dilakukan KONI bersama 26 pengurus besar cabang olahraga, dan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Tunjangan serupa juga diberikan kepada 66 orang rekan latih tanding, 78 pelatih lokal, dan delapan pelatih asing.
Tunjangan tersebut diberikan oleh 51 BUMN. Tono melihat tunjangan tersebut sangat berarti bagi para atlet mengingat dalam beberapa tahun terakhir mereka kesulitan mendapat uang saku. Hal ini menurut Tono terjadi karena terbatasnya anggaran pemerintah.
“Dengan bantuan ini semoga para atlet lebih termotivasi dan juara umum di SEA Games bisa dipertahankan,” ucapnya.