Pelatih Timnas U-19, Indra Sjafri menyalami sejumlah pemain yang mengikuti seleksi Timnas U-19 di lapangan Persebaya, Surabaya, (1/12). Model seleksi yang dilakukan oleh Indra Sjafri ini merupakan yang pertama kali diterapkan oleh semua pelatih sepakbola di Indonesia. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Malang - Pelatih tim nasional sepak bola usia di bawah 19 tahun (U-19), Indra Sjafri, menyatakan penolakannya terhadap kehadiran pemain naturalisasidalam tim yang dia pimpin. Program naturalisasi dia nilai cuma sebagai cara instan untuk menutupi kekurangan pemain berkualitas.
"Kami malu bila ambil pemain naturalisasi karena mengesankan kita tak mampu mencari SDM (sumber daya manusia) sepak bola di negeri sendiri dan harus mengimpor dari luar Indonesia. Yakinlah, kita takkan kekurangan pemain asalkan mau kerja keras."
Berikut fakta tentang pemain naturalisasi:
1. Naturalisasi pemain dalam sepak bola Indonesia dimulai pada 2010, menjelang Piala AFF.
2. Kini Indonesia memiliki 10 pemain naturalisasi, tapi hanya Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Diego Michiels, Serginho van Dijk, dan Stefano Lilipaly yang masih dilirik tim nasional, baik di tingkat senior maupun U-23. Itu pun dengan status tak permanen alias terus keluar-masuk.
3. Para pemain lain, seperti Kim Jeffrey Kurniawan, Cristian Gonzales, Raphael Maitimo, Ruben Wuarbanaran, Jhon van Beukering, dan Tonnie Cusell, seperti hilang dari radar.