Reaksi petenis Australia Nick Kyrgios setelah mengalahkan Rafael Nadal di Kejuaraan Tenis Wimbledon di London, 1 Juli 2014. Petenis 19 tahun dengan peringkat 144 ini mampu mengalahkan Nadal yang masuk dalam jajaran petenis top dunia. REUTERS/Max Rossi
TEMPO.CO, London – Petenis Australia berusia 19 tahun, Nick Kyrgios, sempat kecewa melihat siaran televisi yang menampilkan wawancara terhadap ibunya menjelang pertandingannya melawan petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal (Spanyol), pada babak pertedelapan final turnamen tenis Grand Slam Wimbledon 2014. Dalam wawancara itu, sang ibu menyatakan peluang Kyrgios mengalahkan Nadal sangat kecil.
Komentar sang ibu sebetulnya logis, karena Kyrgios, petenis nomor 144 dunia, baru pertama kali ini tampil di Wimbledon. Sedangkan Nadal baru saja menjuarai Grand Slam Prancis Terbuka 2014 dan mengincar trofi juara ketiganya di Wimbledon. (Baca: Nadal dikalahkan petenis nomor 144 dunia)
Di dalam hati, Kyrgios merasa ingin menunjukkan kepada ibunya bahwa dia memiliki kemampuan menjinakkan Nadal. Hal inilah yang kemudian dia buktikan dalam pertandingan pada Selasa, 1 Juli 2014. Kyrgios menaklukkan Nadal 7-6(5), 5-7, 7-6(5), 6-3.
Bermodal pukulan kilat, Kyrgios melancarkan 37 ace dan 44 winner. Ia menghentikan laju Nadal dalam 2 jam 58 menit. Untuk pertama kalinya sejak 1992, petenis putra yang menduduki peringkat di atas 100 dunia menaklukkan penghuni peringkat pertama. (Baca:Nadal Tiga Kali Kalah di Set Pertama)
Pada babak perempat final, Kyrgios menghadapi unggulan kedelapan dari Kanada, Milos Raonic. Sang ibu yang berasal dari Malaysia dan ayahnya yang asal Yunani sekarang tak dapat lagi menyepelekan kemampuan anak mereka.