Maria Londa Ungkap Rahasia Kesuksesan Meraih Emas

Reporter

Rabu, 1 Oktober 2014 07:12 WIB

Maria Natalia Londa, menunjukan medai emasnya setelah berhasil menang pada kelas lompat jauh Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, 29 September 2014. AP/Rob Griffith

TEMPO.CO, Incheon - Sepanjang mempersiapkan diri menghadapi Asian Games 2014 di Lapangan Umum Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Maria Natalia Londa sering kali harus mencangkul sendiri landasannya untuk membuat tumpukan pasir di boks itu tidak terlalu keras. Jika lapangan itu diguyur hujan, pelatih dan beberapa teman Maria membantu mengeringkan trek yang akan dia gunakan untuk berlari sebelum melakukan lompatan.

Sebenarnya, atlet lompat jauh 24 tahun itu bisa saja memilih berlatih di Stadion Madya, Jakarta, yang memiliki fasilitas lebih baik. Namun, Maria harus tetap berada di Bali untuk menjaga ibunya yang sakit dan bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Bali demi membiayai kebutuhan dua adiknya yang masih kuliah.

Toh, dengan kondisi sulit seperti itu, Maria tetap berhasil menjaga performanya hingga dia mendapatkan medali emas nomor lompat jauh di Asian Games Incheon 2014, Senin lalu. (Baca: PASI Terkejut Maria Londa Raih Emas)

"Ini adalah buah manis dari perjuangan saya," kata Maria saat menuturkan semua cerita itu kepada Tempo dan beberapa jurnalis lain yang menemuinya di kampung atlet Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Selasa, 30 September 2014. Berikut ini petikan perbincangan dengan Maria:

Dengan fasilitas persiapan yang terbatas dan try out kurang, apa yang membuatmu tetap bisa mencapai hasil terbaik?

Saya selalu yakin bagaimanapun situasinya, saya harus tetap bekerja keras. Apa pun fasilitasnya, saya dan pelatih selalu menerima. Inilah jalan pembuka kami untuk mendapatkan fasilitas lebih baik. Di Bali, saya sudah terbiasa membawa cangkul saat berlatih. Saya harus mengemburkan landasan pasir agar tidak terlalu keras.

Tidak semua orang bisa tetap fokus bertanding saat sedang mengalami kondisi sulit dan penuh tekanan. Apa rahasiamu?

Kalau boleh, semua medali yang pernah saya dapatkan, bisa diganti dengan mendapatkan kembali Bapak saya yang telah meninggal. Saya mau itu. Tapi karena Bapak saya tidak mungkin kembali, saya harus mendapatkan medali lebih banyak daripada yang pernah beliau pikirkan. Motivasi-motivasi yang pernah Bapak saya berikan tidak pernah hilang. Dia sangat mendukung saya sejak saya menekuni lompat jauh.

Dulu, Bapak yang pada mulanya mengajak saya ke lapangan untuk berlatih lompat jauh. Saya enggak suka lari. Senangnya lompat-lompat. Jadi dari awal saya sudah menekuni lompat jauh. Saya dari kecil memang suka bergerak. Cowok-cowok main layangan, saya ikutan. Kalau disuruh lari, saya malah akan memaksa pelatih saya ikut lari, he he he. Tapi kalau disuruh lompat, sepayah-payah apa pun itu, saya akan tetap senang melakukannya.

Bagaimana pendapatmu soal lawan-lawan yang kamu hadapi?

Semua adalah yang terbaik di negaranya dan memiliki kesempatan menjadi yang terbaik di Asia. Mungkin memang rezeki saya mendapatkan medali emas di sini. Lawan-lawan saya punya catatan lompatan lebih dari 6,5 meter (catatan terbaik Maria adalah 6,55). Cina, Korea, Filipina, semuanya memiliki catatan lompatan 6,7 meter. Jadi saya memang mendapatkan berkah.

Apa yang kamu harapkan setelah mendapatkan medali emas ini?

Kami berharap pemerintah membantu meningkatkan kualitas trek latihan kami yang kondisinya masih di bawah standar. Sebenarnya itu permintaan saya sejak dulu. Semoga atas apa yang sudah saya capai, itu semua bisa direalisasikan.

GADI MAKITAN (INCHEON)

Berita Lain
Malaysia Doping, Indonesia Tambah Emas dari Wushu
Asian Games, Emas Indonesia Ungguli Malaysia
Hasil Pertandingan Liga Champions Rabu Dinihari

Berita terkait

Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

9 Februari 2024

Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

Berikut profil Gelora Bung Karno atau GBK lokasi kampanye akbar Prabowo-Gibran. Mulai dibangun 1960 dan diresmikan 1962. Berapa kapasitasnya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

14 Januari 2024

Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas.

Baca Selengkapnya

Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

10 Desember 2023

Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

Karier gemilang atlet angkat besi Eko Yuli Irawan sudah terlihat sejak 2006. terakhir, raih medali perak di kejuaraan IWF Grand Prix II 2023 Qatar.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

31 Oktober 2023

Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan evaluasi Asian Games 2023 sebagai salah satu persiapan menuju Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

23 Oktober 2023

Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna membeberkan hasil rapat evaluasi kegagalan Asian Games 2023. Seberapa optimistis ke Olimipiade 2024?

Baca Selengkapnya

Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

9 Oktober 2023

Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

Asian Games 2023 Hangzhou sudah berakhir Minggu, 8 Oktober 2023. Simak daftar penyumbang medali bagi Indonesia dan klasemen akhirnya.

Baca Selengkapnya

Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

9 Oktober 2023

Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

Hingar-bingar pesta olahraga Asian Games 2023 sudah usai. Indonesia yang gagal memenuhi target berfokus menatap Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Games 2023 yang Ditutup Minggu 8 Oktober, Indonesia Posisi 13

8 Oktober 2023

Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Games 2023 yang Ditutup Minggu 8 Oktober, Indonesia Posisi 13

Asian Games 2023 resmi ditutup, Minggu, 8 Oktober. Simak klasemen akhir perolehan medali yang menempatkan Indonesia di posisi 13.

Baca Selengkapnya

Asian Games 2023 Resmi Ditutup, Edisi Berikutnya Digelar di Jepang pada 2026

8 Oktober 2023

Asian Games 2023 Resmi Ditutup, Edisi Berikutnya Digelar di Jepang pada 2026

Asian Games 2023 resmi ditutup melalui upacara megah yang dihiasi pameran teknologi visual tinggi di Stadion Olimpiade Hangzhou, Minggu, 8 Oktober.

Baca Selengkapnya

Drama Penetapan Tersangka Syahrul Yasin Limpo

8 Oktober 2023

Drama Penetapan Tersangka Syahrul Yasin Limpo

Penetapan status tersangka bagi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memunculkan banyak cabang drama dan kasus baru.

Baca Selengkapnya