Perbaiki Nutrisi Atlet Kepentok Duit dan Lidah  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 21 Desember 2014 10:36 WIB

Ilustrasi Atlet Panahan. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli nutrisi, Emilia E. Achmadi, mengatakan menerapkan pola pemberian nutrisi yang ketat bagi atlet Indonesia relatif sulit dilaksanakan. Emilia menceritakan pengalamannya sebagai konsultan kebutuhan nutrisi atlet-atlet elite Indonesia dari berbagai cabang olahraga, seperti renang, angkat besi, dan juga balap motor.

Menurut Emilia, biasanya kebutuhan nutrisi bagi para atlet hanya dalam tataran formalitas atau perencanaan. "Aplikasinya hampir selalu tidak dilaksanakan," kata Emilia dalam wawancara dengan Tempo, Rabu, 17 Desember 2014. (Baca: Bonus Atlet Cair Akhir Tahun)

Alasannya, Emilia berujar, pengurus cabang olahraga terbentur anggaran. "Jadi setelah saya presentasikan kebutuhan mereka, ujung-ujungnya selalu, 'yah, anggaran kami tidak cukup'," kata dia menirukan ucapan pengurus. (Baca: Nutrisi Apa Saja yang Dibutuhkan Pembalap?)

Padahal, Emilia mengungkapkan, pola pikir yang selalu memulai dari anggaran seperti itu, keliru. Seharusnya, dia mengatakan, pengurus cabang olahraga memformulasikan terlebih dahulu kebutuhan mereka, setelah itu menyusun anggaran. "Makanan atlet tidak perlu bahan impor, kok," ujarnya. "Makanan mereka adalah makanan biasa, hanya saja perlu diformulasikan sesuai kebutuhan."

Untungnya, menurut Emilia, ada beberapa atlet yang sadar dan memutuskan tidak tergantung pada dana yang disediakan pemerintah atau pengurus. Mereka menggunakan uang sendiri untuk membiayai meal plan mereka.

Selain soal duit, ada juga kendala lain yang dihadapi Emilia sebagai konsultan nutrisi. "Mentalitas, mengubah pola makan itu sama dengan mengubah perilaku," ujarnya. Misalnya, Emilia menyarankan atlet tidak boleh makan sesuatu yang digoreng, atau harus makan sayur. Para atlet kemudian mengeluh tidak suka makanan seperti itu. "Jadi mereka masih mengikuti lidah," katanya.

Padahal, Emilia menjelaskan, nutrisi dan latihan bagi seorang atlet tidak bisa dipisahkan. "Kalau dua-duanya dilakukan dengan benar, nilainya seratus," ujarnya. "Kalau hanya dilakukan salah satu, ya, nilainya hanya lima puluh."

GADI MAKITAN

Topik terhangat:
Longsor Banjarnegara | Teror Australia | Pembatasan Motor | Susi Pudjiastuti

Berita terpopuler lainnya:
Soal Lapindo, Ruhut: Ical Bisa Ditertawakan Kodok
Priyo Budi Diam-diam ke Rumah Akbar Tandjung

Ucapan Natal, Yenny Wahid: Jokowi Jangan Dengar FPI

Ahok Mencak-mencak di Balai Kota, Apa Sebabnya?

Berita terkait

Indonesia Raih 5 Medali Emas, 4 Perak, 3 Perunggu dari Kejuaraan Taekwondo ASEAN 2023

13 Maret 2023

Indonesia Raih 5 Medali Emas, 4 Perak, 3 Perunggu dari Kejuaraan Taekwondo ASEAN 2023

Indonesia membawa pulang lima medali emas, empat perak, dan tiga perunggu pada Kejuaraan Taekwondo ASEAN 2023.

Baca Selengkapnya

99 Mahasiswa dari 51 Kampus Wakili Indonesia di Ajang Asean University Games 2022 di Thailand

27 Juli 2022

99 Mahasiswa dari 51 Kampus Wakili Indonesia di Ajang Asean University Games 2022 di Thailand

Sebanyak 99 mahasiswa yang merupakan atlet Indonesia bertanding di ajang ASEAN University Games ke-20 di Thailand pada 24 Juli-7 Agustus 2022.

Baca Selengkapnya

Tim Arung Jeram Putri U-23 Indonesia Bawa Pulang Gelar Juara Dunia dari Bosnia

6 Juni 2022

Tim Arung Jeram Putri U-23 Indonesia Bawa Pulang Gelar Juara Dunia dari Bosnia

Indonesia menorehkan prestasi bagus di arena olahraga arung jeram dunia. Tim putri U-23 (junior) berhasil menjadi juara dunia di Bosnia.

Baca Selengkapnya

Yayuk Basuki Bicara Penyebab Mandeknya Prestasi Olahraga Tenis Indonesia

12 Agustus 2021

Yayuk Basuki Bicara Penyebab Mandeknya Prestasi Olahraga Tenis Indonesia

Menurut Yayuk Basuki, transisi dari level junior ke senior sering mengalami kegagalan. Priska Madelyn Nugroho harus mengantisipasi tren ini.

Baca Selengkapnya

Kata Windy Cantika Soal Prestasinya di Usia Muda

27 Juli 2021

Kata Windy Cantika Soal Prestasinya di Usia Muda

Atlet angkat besi Indonesia, Windy Cantika Aisah, berhasil meraih medali perunggu pada Olimpiade Tokyo di usianya yang baru 19 tahun

Baca Selengkapnya

DPR Revisi Undang-Undang Olahraga, Tanpa Kemajuan dalam 15 Tahun?

14 Juli 2020

DPR Revisi Undang-Undang Olahraga, Tanpa Kemajuan dalam 15 Tahun?

DPR akan merevisi Undang-Undang Olahraga karena selama 15 tahun terakhir dinilai tidak membawa kemajuan.

Baca Selengkapnya

Lifter Sri Hartati Rebut Emas Kejuaraan Dunia Angkat Berat 2019

20 November 2019

Lifter Sri Hartati Rebut Emas Kejuaraan Dunia Angkat Berat 2019

Lifter putri Indonesia Sri Hartati menyabet medali emas pada ajang Kejuaraan Dunia Angkat Berat di Dubai.

Baca Selengkapnya

Tim Karate Indonesia Juara Umum di Brunei Darussalam

3 Juli 2019

Tim Karate Indonesia Juara Umum di Brunei Darussalam

Tim Karate Indonesia berhasil menyabet juara umum di kejuaraan karate internasional "Yura Dupa Khodadad Cup" yang berlangsung di Brunei Darussalam.

Baca Selengkapnya

Atlet Berkuda Indonesia Raih Emas di Hongkong

18 Februari 2019

Atlet Berkuda Indonesia Raih Emas di Hongkong

Muhammad Akbar Kurniawan, atlet berkuda Indonesia, behasil meraih medali emas dalam kejuaraan Asia junior di Hongkong.

Baca Selengkapnya

Devi Safitri Rebut Gelar Juara Dunia Hapkido di Korea Selatan

30 Juli 2018

Devi Safitri Rebut Gelar Juara Dunia Hapkido di Korea Selatan

Atlet hapkido Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Devi Safitri, 21 tahun, sukses meraih gelar juara dunia dalam World Hapkido Championship Seoul.

Baca Selengkapnya