Mengintip Latihan Andrian, Atlet Pemburu Rekor Nasional
Editor
Nurdin Saleh TNR
Sabtu, 14 Maret 2015 07:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Di atas hamparan rumput Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat sore, 13 Maret 2015, Andrian berkoprol tiga kali. Dari raut muka santai serta tawa yang ia lontarkan, orang awam pun akan menduga bahwa aksi itu bukanlah bagian dari menu latihannya sebagai pelari 400 meter gawang andalan Indonesia.
Andrian membenarkan itu. Koprol yang dia lakukan adalah “utang” yang harus dia lunasi kepada juniornya, Muhadir Muhammad. “Saya tadi berjanji: kalau dia (Muhadir) berhasil berlari sesuai dengan catatan waktu yang ditetapkan, saya akan push up. Kalau tidak, saya hanya koprol, he he he,” kata pelari berusia 24 tahun itu kepada Tempo usai berlatih.
Muhadir, kata Andrian, adalah rekan sparring-nya di Stadion Madya. “Kadang kami berlari bareng-bareng. Yang kalah, push up,” tuturnya. “Ini untuk menambah semangat saya. Saya membutuhkan saingan walaupun hanya latihan.”
Andrian memang membutuhkan semangat tinggi, mengingat dia punya target pribadi cukup tinggi tahun ini. Selain mendapatkan medali emas di SEA Games Singapura 2015, dia juga ingin memecahkan rekor nasional yang belum dipecahkan sejak 2007, yaitu 51,29 detik atas nama Zulkarnaen Purba. "Saya ingin nama saya ada di dalam sejarah atletik," kata dia. “Kalau saya bisa memecahkan rekor nasional, kemungkinan besar saya juga akan mendapatkan medali emas.”
Andrian mengatakan, sejauh ini dia tidak menemukan kendala dalam persiapannya. Sebelum berlaga di SEA Games, hasil latihannya akan diuji di Kejuaraan Atletik Singapura Terbuka pada 27-29 Maret mendatang ini. Ajang ini, kata Andrian, juga adalah sarana untuk melihat perkembangan saingan-saingannya.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Paulus Lay, mengatakan dia berharap Andrian bisa mencatatkan waktu mendekati rekor waktu terbaiknya, yaitu 51,65 detik. “Dari penampilannya di Singapura Terbuka itu, kami akan melihat apa yang masih perlu diperbaiki; apakah tekniknya, kecepatannya, atau daya tahannya,” kata Paulus.
Saingan terberat Andrian untuk meraih medali emas di SEA Games nanti adalah pelari Filipina hasil naturalisasi, Eric Shawn Cray, yang meraih medali emas di SEA Games dua tahun lalu dengan catatan waktu 51,29 detik. Catatan itu pun berhasil ia perbaiki menjadi 50,00 detik saat tampil di babak kualifikasi (heat) Asian Games Incheon 2014, September lalu, kendati di babak final ia hanya mencatatkan waktu 51,47 detik. “Dia memang saat ini adalah yang terbaik di Asia Tenggara,” kata Paulus.
Kendati demikian, Andrian tetap percaya diri. "Tiap tahun saya mengalami perkembangan," ujarnya. "Dahulu, pada 2013, saya tertinggal tiga langkah dari Eric. Jadi, sekarang saya harus berlatih lebih keras lagi. Porsi latihan saya lebih dari tahun lalu."
Andrian juga memiliki pendorong lain. "Saya memiliki tubuh pendek, jadi saya ingin membuktikan bahwa postur bukanlah segalanya. Kemauan dan kerja keras, itulah yang utama," kata atlet bertinggi badan 164 sentimeter ini.
Profil Andrian
Kelahiran: Bima, 12 Mei 1991
Tinggi badan: 164 centimeter
Cabang: Atletik
Spesialisasi: Lari gawang 400 meter
Prestasi:
-Medali perunggu 400 meter gawang SEA Games 2011
-Medali perak 400 meter gawang SEA Games 2013
-Medali emas 400 meter gawang ASEAN University Games 2014
GADI MAKITAN