CAS Perbolehkan Berlomba Kembali Pelari Putri India  

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 14:48 WIB

Atletik. TEMPO/Dwianto Wibowo

TEMPO.CO, Mumbai - Pelari cepat putri India, Dutee Chand, merasa menemukan kembali hidupnya setelah diperbolehkan kembali berlomba setelah putusan Court Arbitration for Sport's (CAS) atau Pengadilan Arbritasi Olahraga terhadap pedoman tes terkait kadar hormon testosteron atlet.

Pengadilan yang berbasis di Lausanne, Swiss itu, menangguhkan dua tahun aturan Federasi Asosiasi Atletik Internasional (IAAF) berkenaan dengan hyperandrogenism, yakni satu keadaan yang membuat seseorang memproduksi hormon testosteron dalam tingkat tinggi.

Putusan CAS itu dengan jelas membolehkan Chand, 19 tahun, berkompetisi lagi di tingkat nasional dan internasional setelah setahun ia dilarang berlomba karena keadaan fisiknya itu.

"Saat saya dengar bahwa CAS membolehkan saya berlomba kembali dalam lomba internasional, saya seperti mendapatkan hidup saya kembali,” tutur juara nasional kelompok umur di bawah 18 tahun India pada nomor lari 100 meter putri ini kepada suratkabar Indian Express.

Dia menambahkan, "Setahun saya menghadapi masa depan yang tidak jelas. Semua orang tahu lari merupakan olahraga paling saya sukai. Sampai putusan itu diucapkan saya tidak tahu masa depan saya. Jadi, ini hari paling membahagiakan dalam hidup saya,” jelasnya.

Chand, putri pasangan penenun dari negara bagian Orissa, India timur, dicoret dari kontingen India pada pesta olahraga negara-negara persemakmuran Commonwealth Games 2014 di Glasgow, Skotlandia, dan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, setelah kadar testosteronnya secara alami ditemukan melanggar pedoman IAAF.

Ia disarankan untuk operasi dan mendapat pengobatan, namun kemudian Chand memutuskan untuk menggugat aturan itu melalui CAS. Pengadilan itu meminta IAAF menghadirkan seorang ahli untuk memaparkan bukti ilmiah bahwa tingkat testosteron dalam kasus atlet dengan hyperandrogenic penampilannya akan lebih baik ketimbang yang tidak.

"Ketiadaan bukti yang meyakinkan membuat Panel CAS mengambil kesimpulan bahwa atlet putri hyperandrogenic mendapat keuntungan yang benar-benar signifikan dalam pertandingan kategori putri,” demikian dinyatakan CAS. “Kalau dalam dua tahun IAAF tidak dapat memberikan bukti ilmiah yang meyakinkan kepada Panel CAS, aturan soal Hyperandrogenism itu harus dibatalkan.”

Chand menyatakan latihannya beberapa kali terganggu oleh situasi itu, namun ia tetap menargetkan lolos kualifikasi Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro, Brasil.

IAAF membela aturannya dengan mengatakan bahwa mereka didukung Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah lama berkonsultasi dengan para ahli dalam kaitan dengan hal itu. IAAF tidak akan berkomentar hingga perdebatan soal itu disimpulkan.

REUTERS | AGUS BAHARUDIN

Berita terkait

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

16 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

10 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

14 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

14 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya