Petenis Roberta Vinci asal Italia. REUTERS/David Gray
TEMPO.CO, Jakarta - Serena Williams harus menyaksikan impian tahun kalender Grand Slam-nya dihancurkan petenis Italia, Roberta Vinci, yang secara mengejutkan menaklukkan petenis peringkat pertama dunia itu guna mencapai final AS Terbuka untuk menghadapi rekan senegaranya, Flavia Pennetta, yang memastikan ke final lebih dulu setelah menggulingkan Simona Halep.
Vinci bangkit untuk menjungkalkan juara bertahan turnamen tersebut dalam tiga tahun terakhir ini dengan skor 2-6, 6-4, 6-4, yang juga mengakhiri kemenangan 33 kali berturut-turut Serena pada AS Terbuka dan kemenangan 27 kali secara beruntun dalam Grand Slam.
Pada final yang berlangsung Sabtu waktu setempat nanti, Vinci akan menghadapi Pennetta, yang berperingkat ke-26 dunia dan mengalahkan unggulan kedua dari Romania, Simona Halep, 6-1, 6-3 dalam final sesama warga Italia pertama dalam tunggal putri Grand Slam pada Era Terbuka.
"Saya kira dia bermain melebihi takarannya. Saya pikir saya tidak bermain buruk. Saya kira karena dia memang bermain sangat bagus," ucap Serena.
Vinci sendiri menikmati kemenangan mengejutkannya itu.
"Ini adalah momen yang luar biasa bagi saya," ujar Vinci. "Ini bagaikan mimpi. Saya berada di final. Saya mengalahkan Serena. Ini, menurut saya, adalah momen terbaik dalam hidup saya."
Vinci meminta maaf kepada penonton karena telah memupus impian Serena menjadi juara Grand Slam tahun ini.
"Mohon maaf kepada rakyat Amerika, Serena, Grand Slam, dan semuanya. Hari ini adalah hari saya. Maaf, saudara-saudara," tuturnya, seperti dikutip AFP.