Kabut Asap Selimuti Etape Kedua Tour de Singkarak

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 4 Oktober 2015 15:22 WIB

Pembalap sepeda melakukan aktivitas buang air kecil saat beristirahat pada Etape Pertama Tour De Singkarak 2015 di Barung-Barung Belantai, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 3 Oktober 2015. Etape Pertama Tour De Singkarak 2015 menempuh jarak 163 kilometer dari Pantai Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan, menuju Pantai Gondoria, Kota Pariaman. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Padang - Sebanyak 135 pebalap berpacu di Etape kedua Tour de Singkarak, Ahad 4 Oktober 2015. Mereka menempuh jarak 140 kilometer dari Kabupaten Padang Pariaman menuju Danau Singkarak Kabupaten Solok.

Namun, pantauan Tempo, asap tebal menyelimuti Kabupaten Solok. Kabut asap sudah mulai terlihat sejak perbataaan Kota Padang dengan Kabupaten Solok. Tepatnyan di kawasan Sitinjau Laut.

Asap semakin parah saat memasuki Kabupaten Solok hingga garis finis Tour de Singkarak yang berada di Danau Singkarak. Malah jarak pandangnya kurang dari 500 meter.

Salah seorang warga Solok, Martasiah, 70 tahun mengaku kabut asap sudah ada sejak sebulan lalu. Hari ini asap semakin pekat.
"Tenggorokan sakir. Asapnya tebal," ujarnya kepada Tempo, Ahad 4 Oktober 2015 saat menanti pebalap di garis finis yang terletak di depan SMA 1 Sumani Kabupaten Solok.

Berdasarkan data stasiun Global Atmosphere Watch (GAW) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Bukit Koto Tabang, Kabupaten Agam, yang menjadi rujukan kualitas udara di Sumatera Barat. Tingkat konsentrasi aerosol atau partikel debu (PM10) mencapai 488 mikrogram per meter kubik, yang berarti dalam kategori berbahaya.

"Kualitas udara berbahaya. Jika di sini (Koto Tabang Kabupaten Agam) pekat, apalagi di bawah atau kabupaten dan kota lainnya," ujar Kepala Stasiun GAW BMKG Koto Tabang Edison.

Kata Edison, asap berasal dari Selatan Sumatera, yaitu Jambi dan Sumatera Selatan. Dibawa angin dari tenggara selatan masuk ke barat laut Sumatera dan melewati Sumatera Barat.

Makanya, kemungkinan PM10 nya masih bisa meningkat. Sebab pantauan satelit titik api di Sumatera Selatan masih banyak. Menurutnya, BMKG sudah menyampaikan kondisi kualitas udara di setiap etape Tour de Singkarak ini. Termasuk etape kedua ini.

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

48 menit lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

8 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

15 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

17 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

17 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

1 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya