TEMPO.CO, Jakarta - LeBron James, pebasket asal klub NBA Cleveland Cavaliers, menyebut Donald Trump berniat memecah belah bangsa Amerika Serikat melalui olahraga. Pernyataan James itu dikeluarkan untuk menanggapi cuitan kontroversial Trump, yang diprotes ratusan atlet profesional Amerika Serikat.
“Trump tidak memahami kekuatan yang dia miliki sebagai pemimpin negeri yang indah ini. Dia tidak paham seberapa banyak anak-anak di negeri ini apapun ras mereka, yang melihat Presiden Amerika Serikat sebagai panutan, mengikuti kepemimpinannya, juga kata-katanya yang menggugah semangat. Trump sama sekali tidak memahami itu, dan ini membuat saya tambah muak,” ujar James.
James yang merupakan pendukung Hillary Clinton dalam pilpres Amerika Serikat 2016, mengajak seluruh rakyat untuk bahu membahu mengatasi masalah besar yang sedang dihadapi Negeri Paman Sam, yaitu rasialisme.
“Rakyat yang menjalankan negeri ini, bukan hanya satu orang. Dan saya yakin, Trump tidak akan mampu,” ujar James menambahkan.
Sebagai Presiden, Trump dianggap berlaku tidak pantas setelah dalam cuitannya menuliskan kata “son of a bitch”, menanggapi aksi atlet NFL yang melakukan protes soal rasialisme di Amerika Serikat dengan tidak berdiri menghormat bendera saat pelantunan lagu kebangsaan.
Aksi protes terhadap rasialisme dengan cara tidak berdiri menghormat bendera dan lagu kebangsaan tersebut dipelopori Colin Kaepernick, quarterback klub NFL San Francisco 49ers, pada tahun 2016. Kaepernick beralasan, dia tidak perlu menghormati bendera sebuah negara yang masih mempraktekkan rasialisme dalam kehidupan berbangsa.
Cuitan Donald Trump itu terkesan diarahkan kepada cabang olahraga yang diikuti banyak ras kulit hitam seperti LeBron James di basket maupun Kaepernick di american football. Sebaliknya, Trump justru memuji-muji balap NASCAR yang kebanyakan pesertanya berkulit putih, sebagai aktivitas olahraga yang atletnya tahu cara menghormati negara.
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
29 hari lalu
Saling Serang Calon Presiden AS: Joe Biden Ungkit Pemutih sebagai Obat, Donald Trump: Jika Tak Menang, Demokrasi Berakhir
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyindir Donald Trump, yang akan menjadi pesaingnya lagi dalam pemilihan presiden AS yang akan datang pada bulan November.