Pemain bulu tangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berpose seusai memenangkan pertandingan melawan pemain bulu tangkis Malaysia, Chan Peng Soon/Yen Wei Peck pada babak Semifinal Kejuaraan BCA Indonesia Open 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Selatan, 16 Juni 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir mengaku kunci kemenangan mereka di Prancis Terbuka 2017 adalah dengan bermain tenang dan menikmati permainan yang tidak dibebani hasil menang atau kalah.
"Kami coba yang terbaik saja dulu, terlebih kami tahu permainan mereka juga seperti apa dan keinginan mereka membalas kekalahan di Kejuaraan Dunia 2017 lalu. Karenanya kami tidak ingin memberi kesempatan mereka mengembangkan permainan," kata Tontowi.
Sementara Liliyana menilai dia dan pasangannya memiliki modal bagus kala menghadapi duet campuran andalan Cina ini dengan kemenangan di dua pertemuan terakhir.
"Itu menjadi modal buat kami dan membuat kami percaya diri, selain itu penampilan tenang dan komunikasi yang terjaga juga menjadi modal utama dalam partai puncak tersebut," ujar dia.
Dengan hasil ini, Liliyana sudah memperoleh predikat juara di Prancis Terbuka sebanyak tiga kali di mana dua gelar sebelumnya didapatkan pada 2014 bersama Tontowi dan tahun 2009 bersama Nova Widianto.
Selepas Prancis Terbuka 2017, Tontowi/Liliyana menargetkan untuk bisa bermain baik di Final Super Series, Dubai, Desember 2017, di mana dalam turnamen serupa enam edisi sebelumnya, duet andalan Indonesia ini belum pernah sekalipun menembus semifinal.
"Dengan bekal juara dunia 2017 serta penerapan strategi yang benar serta komunikasi yang terjaga dengan pasangan, saya yakin kami mencapai hasil maksimal, yakni juara, mudah-mudahan kami bisa," ucap Liliyana menambahkan.
Pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil menumbangkan unggulan pertama kejuaraan bulu tangkis Prancis Terbuka 2017 Zheng Siwei/Chen Qingchen (China) dalam pertarungan dua game selama 45 menit berkesudahan 22-20, 21-15.