Kejuaraan Taekwondo di Yogyakarta Rusuh, Panitia Nyaris Dikeroyok

Reporter

Antara

Editor

Ariandono

Minggu, 19 November 2017 22:42 WIB

Ilustrasi Taekwondo. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan peserta kejuaraan taekwondo Piala Raja menuntut ganti rugi seluruh biaya akomodasi kepada panitia penyelenggara karena merasa ditipu dalam ajang kejuaraan berskala internasional yang berlangsung di GOR Universitas Negeri Yogyakarta, Minggu 19 November 2017.

Pertandingan yang seharusnya masih berlangsung terpaksa dihentikan pada Minggu pukul 18.00 WIB. Adapun ribuan peserta yang masih menunggu giliran bertanding tampak berhamburan di kawasan GOR UNY.

Sedangkan perwakilan panitia pelaksana, Budi Setiadi Ibrahim pada pukul 19.00 WIB diamankan oleh aparat kepolisian ke Mapolda DIY karena situasi yang sempat memanas. Seluruh perwakilan peserta meminta seluruh biaya akomodasi dikembalikan.

Baca: Bufon, Bocah Asal Siak Juarai Turnamen Karate di Belgia

Pelatih Club Taekwondo asal Sragen, Jawa Tengah, Budi mengatakan para peserta merasa ditipu oleh panitia di antaranya karena piagam dan medali yang dinilai tidak wajar.

"Piagam penghargaan pada umumnya dibubuhi cap setempel, namun ini hanya tanda tangan saja. Selain itu medali emas, perak, dan perunggu bentuknya sama tidak ada perbedaan kecuali kalung gantungannya saja yang berbeda, " kata Budi yang ditemui di GOR UNY.

Pantauan Antara, medali yang akan diserahkan untuk para juara tidak memiliki perbedaan dan seluruhnya berwarna hitam. Hanya saja untuk medali emas diberikan penanda kalung berwana kuning, silver untuk perak dan merah untuk perunggu.

Sedangkan piagam tampak ditandatangani oleh Gubernur DIY Sultan HB X, Rektor Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Hennry Feriadi, Ketua Umum Pengurus Derah TI DIY Sukamto, Serta Asisten Deputi Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Kemenpora Teguh Raharjo tanpa disertai setempel.

Menurut Budi, penyelenggaraan kejuaraan tidak profesional sejak awal. Pertandingan yang seharusnya dimulai pukul 08.00 WIB, namun molor hingga pukul 11.00 WIB.

Sementara itu, Pelatih klub taekwondo asal Jakarta Timur, Hilton mengaku hingga pertandingan dihentikan, para atlet binaannya belum ada yang mendapat giliran bertanding.

Baca: Tujuh Pembina Taekwondo UTI Pro Ikuti Ujian DAN di Seoul

Akibat peristiwa itu, ia meminta ganti rugi seluruh biaya akomodasi mulai dari transportasi, uang makan, hingga biaya penginapan. "Jelas kami merasa dirugikan karena kami sudah jauh-jauh dari Jakarta," kata dia.

Perwakilan Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Ferdiyansah menyatakan ajang kejuaraan yang digelar oleh panitia telah melanggar standar operasional prosedur (SOP) yang telah disepakati karena hingga pukul 18.00 WIB belum bisa selesai.

"Sesuai SOP kami harus menghentikan karena seharusnya selesai pukul 18.00. Namun kami perkirakan tidak akan malam ini selesai karena jumlah partai yang masih terlalu banyak," kata Ferdiyansah.

Kejuaraan taekwondo Piala Raja yang digelar Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) itu diikuti 1.485 peserta yang terbagi dalam 123 tim dari 12 provinsi dan lima negara. Kejuaraan internasional ini diikuti oleh kontingen Malaysia, Singapura, China, Saudi Arabia, dan Australia.

ANTARA

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Profil Gordon Cormier dan Noah Ringer, Pemeran Aang dalam Serial Netflix dan Film Avatar: The Last Airbender 2010

1 Maret 2024

Profil Gordon Cormier dan Noah Ringer, Pemeran Aang dalam Serial Netflix dan Film Avatar: The Last Airbender 2010

Selain Gordon Cormier, Noah Ringer pernah berperan sebagai Aang di film Avatar: The Last Airbender pada 2010. Berikut profil keduanya.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

22 Februari 2024

Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

Bela diri mengajarkan anak untuk tidak menganiaya orang. Bisa digunakan anak membela diri dari pelaku bullying

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya