Kaleidoskop 2017: Insiden Bendera dan Prestasi Buruk di SEA Games

Reporter

Egi Adyatama

Editor

Ariandono

Selasa, 26 Desember 2017 07:15 WIB

SEA Games 2017, 2 Emas Pertama dari Panahan
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mencatatkan hasil kurang memuaskan pada turnamen multi event SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia. Indonesia tercecer di posisi kelima, dengan raihan 38 emas, 63 perak, dan 90 perunggu. Hasil ini jauh dari target awal pemerintah yang ingin finis di posisi empat besar dan capai 55 medali emas.
Hasil ini menjadi catatan buruk bagi kemajuan prestasi olahraga Indonesia. Apalagi saat ini tanah air sedang bersiap menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
"Yang pasti SEA Games ini akan menjadi betul-betul bahan evaluasi total kita untuk menuju sukses prestasi Asian Games," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi ditemui di halaman Istana Jakarta, Selasa 29 Agustus 2017.
Diwarnai sejumlah kontroversi, mulai dari pemasangan bendera merah putih terbalik hingga tuduhan kecurangan tuan rumah, SEA Games ini diakhiri dengan kemenangan tuan rumah, Malaysia, sebagai juara umum.

Daftar perolehan medali akhir SEA Games 2017.
Berikut beberapa catatan Indonesia di ajang dua tahunan itu
1. Raihan emas di bawah target
Raihan emas pertama Indonesia didapat dari cabang panahan. Dua atlet Sri Ranti dan Prima Wisnu Wardan masing-masing menyumbang emas di nomor individual compound putra-putri. Cabang panahan memang menjadi salah satu penyumbang emas terbanyak dengan torehan empat emas, satu perak, dan satu perunggu.
Atletik masih menjadi penyumbang emas terbanyak dengan lima emas, tujuh perak, dan tiga perunggu. Disusul panahan dan renang di jajaran berikutnya. Hasil itu pun diraih dengan beberapa atlet andalan gagal meraih hasil maksimal. Maria Londa dari nomor lompat jauh dan Riau Ega Agatha dari panahan individual, gagal meraih emas.
Di cabang sepakbola, Indonesia harus puas dengan raihan perunggu. Timnas U-22 di bawah asuhan pelatih Luis Milla, harus takluk di semifinal dari tuan rumah Malaysia. Namun di perebutan peringkat ketiga, Evan Dimas cs berhasil menaklukan Myanmar dan memastikan satu medali tambahan bagi Indonesia.
2. Dominasi Bulu Tangkis Indonesia di Asia Tenggara Runtuh
Dominasi bulu tangkis Indonesia di Asia Tenggara harus runtuh pada SEA Games 2017. Selalu menjadi juara umum selama penyelenggaraan SEA Games, Indonesia harus puas di peringkat kedua pada tahun ini. Indonesia kalah dari Thailand yang jadi juara umum dengan raihan empat emas, dua perak, dan empat perunggu.
Sedangkan Indonesia sendiri harus puas dengan raihan dua emas dan empat perunggu. Dua emas didapat oleh tunggal putra Jonatan Christie dan tim putra. Hasil ini di bawah target awal, yakni tiga emas. Para atlet dinilai kerap kehilangan fokus saat bertanding.
"Dalam tekanan seperti apapun, harusnya diatas angin, bukan sebaliknya. Inilah salah satu faktor kekalahan tiga partai, sebetulnya mereka bisa,” ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti. Ia pun mengatakan evaluasi besar-besaran akan dilakukan di dalam tubuh Pelatnas Cipayung.
3. Munculnya atlet muda potensial
Meski gagal memenuhi target di SEA Games 2017, namun turnamen ini juga ditandai dengan munculnya beberapa atlet muda potensial. Di umurnya yang masih muda, mereka mampu membuat kejutan dengan ikut menyumbang emas di turnamen internasional pertama mereka.
Di cabang menembak, ada nama Muhammad Naufal Mahardika. Atlet berusia 16 tahun itu menyumbang emas di nomor 10 meter air rifle putra. Raihan Naufal menjadi medali satu-satunya yang didapat Indonesia dari cabang menembak.
Selain itu, ada pula nama Azzahra Permatahani dan Sofia Kemala Fatiha dari cabang renang. Azzahra bahkan tercatat sebagai atlet termuda di SEA Games 2017 dengan usia masih 15 tahun. Sedangkan Sofia masih berusia 16 tahun.
Meski masih tergolong remaja, namun Azzahra dan Sofia mampu membuat kejutan dengan meriah medali perak dari masing-masing cabang. Azzahra meraih perak nomor 400 meter individual medley putri. Sedangkan Sofia di nomor 50 meter gaya punggung.
4. Indonesia dan insiden bendera terbalik
SEA Games 2017 juga diwarnai banyak insiden dan kontroversi. Yang sempat menggegerkan adalah insiden gambar bendera Indonesia terbalik di buku cinderamata SEA Games 2017. Insiden itu menimbulkan kecaman besar di kalangan warganet Indonesia.
Bahkan Presiden Joko Widodo ikut menyayangkan kejadian ini. "Kami menunggu permintaan maaf karena menyangkut kebanggaan dan nasionalisme," kata Jokowi.
Hal ini kemudian langsung ditangani langsung oleh Menteri Olahraga Malaysia Khairy Jamaluddin. Selain membuat nota, Khairy langsung menemui Menpora Imam Nahrawi untuk meminta maaf secara langsung. Meski telah terjadi pertemuan dan diakui sebagai kesalahan pihak penyelenggara, namun kecaman tak berhenti di situ. Bahkan 27 situs di Malaysia terkena serangan dari hacker Indonesia yang mengatasnamakan diri ExtremeCrew.

Pemberitaan mengenai terbaliknya bendera Indonesia dalam buku panduan SEA Games 2017. dailymail.co.uk
5. Tudingan kecurangan terhadap Malaysia
Selain insiden bendera terbalik, Indonesia juga merasa dicurangi pada beberapa cabang olahraga termasuk. Beberapa di antaranya adalah sepak takraw putri dan pencak silat.
Di cabang sepak takraw putri, wasit dinilai dengan jelas terlihat memihak tuan rumah saat laga antara Malaysia vs Indonesia. Beberapa servis yang seharusnya menjadi poin bagi Indonesia, dianulir oleh wasit. Pertandingan yang disaksikan oleh Imam Nahrawi langsung itu pun diakhiri dengan sikap walk out dari tim Indonesia.
Kecurangan wasit di nomor ganda putra pencak silat itu karena skor yang diraih Malaysia sangat mencolok mencapai 582. Padahal dalam pertandingan pencak silat, belum pernah didapatkan skor mencapai 582. Hal itu yang membuat pasangan Hendy dan Yolla harus puas dengan perolehan perak di SEA Games 2017 usai mengumpulkan 554 poin.
Imam pun kemudian membuat nota kepada Dewan Olimpiade Asia (OCA) agar wasit dan juri bermasalah tidak digunakan di Asian Games 2018 mendatang. "Saya sudah minta ke federasi cabang olahraga Tanah Air yang berjuang di SEA Games, ini sekaligus evaluasi untuk melihat semua proses yang dianggap tak jujur," kata Imam soal tindak lanjut dari pengaduan soal kecurangan-kecurangan di SEA Games 2017.
EGI ADYATAMA

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

19 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Punya Pengalaman Buruk dengan Shen Yinhao, Wasit Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Timnas Indonesia Punya Pengalaman Buruk dengan Shen Yinhao, Wasit Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Wasit Shen Yinhao asal Cina pimpin laga semifinal timnas Indonesia vs Uzbekistan. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya