Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) dan Marcus Fernaldi Gideon (kanan) mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis Indonesia Angga Pratama dan Rian Agung Saputro pada babak pertama kejuaraan All England 2018 BWF World Tour Super 1000 di Birmingham, Inggris, 14 Maret 2018. ANTARA/Handout/Humas PBSI
TEMPO.CO, Jakarta - Ganda putra nomor satu dunia asal Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga merasakan susahnya penyesuaian dengan aturan sevis baru di All England 2018. Meskipun menang di babak kedua dan lolos ke semifinal, Marcus sempat beberapa kali kesal karena servisnya disalahkan hakim servis.
"Hari ini lawan nggak gampang mati, jadi kami harus lebih sabar. Gim kedua mereka lebih 'nothing to lose', lebih 'tune in' dan berani bertahan. Di gim ketiga, kami belajar dari kesalahan gim kedua, kenapa mereka dapat banyak poin dari kami? Dan juga lebih sabar," kata Kevin dalam keterangan dari Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Ketatnya pertandingan mereka itu, menurut Marcus, selain pasangan lawannya tersebut bermain baik, bola yang dipakai juga lebih berat, sehingga membuat wakil-wakil Malaysia lebih bisa bertahan.
"Pemain Malaysia memang terkenal lebih berani defensenya, mereka berani angkat bola dan memang pertahanannya rapat. Jadi harus siap capek dan nggak boleh buru-buru mau mematikan," tutur Marcus.
Di gim kedua, servis Marcus dinyatakan "fault" oleh hakim servis. Tidak terima servisnya dibilang terlalu tinggi, Marcus kemudian mendatangi hakim servis dan mengukur tinggi badannya di alat pengukur servis.
"Nggak tahu juga, nggak mungkin saya servis segini," kata Marcus sembari menunjuk dadanya.
"Soalnya batas tinggi saya segitu. Mungkin tangannya agak naik sedikit, dikira 'fault'. Pasti ini ganggu juga, kami kan servisnya sudah rendah banget, nggak mungkin kami servis sedada," ucapnya.
Pada perempat final All England 2018, Marcus/Kevin akan berhadapan dengan pemenang pertandingan antara Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin (Taiwan) menghadapi Mathias Christiansen/David Daugaard (Denmark).