TEMPO.CO, Jakarta - Deontay Wilder akhir setuju untuk bertanding melawan Anthony Joshua di Inggris dalam laga tinju dunia unifikasi gelar kelas berat. Laga tersebut dijadwalkan digelar pada musim panas atau pertengahan tahun 2018.
Pernyataan kesanggupan Wilder tersebut ditegaskan asisten manajernya, Shelly Finkel. Manajer tinju asal New York itu sangat berpengalaman menangani petinju, karena pernah menangani petinju-petinju hebat kelas berat macam Mike Tyson dan Evander Holyfield.
"Kami ingin mengumumkan ke publik bahwa Deontay menginginkan pertarungan melawan Joshua. Kami siap menerima kedatangan kubu Joshua, berunding, dan sepakat. Deontay sudah siap untuk menandatangani kontrak, dan datang ke Inggris untuk bertanding musim panas ini," kata Finkel.
Alasan Finkel ingin segera melakoni pertarungan melawan Joshua adalah soal mandatory. Kubu Wilder ingin menghindari pertarungan wajib mempertahankan gelar WBC, yang memerlukan biaya mahal.
"Laga unifikasi Deontay dan Joshua akan menyingkirkan untuk sementara soal pertarungan wajib. Ini pertarungan yang semua pihak inginkan, jadi mari kita wujudkan dan tak ada yang bisa menahan," kata Finkel lagi.
Laga tinju dunia unifikasi gelar kelas berat antara Joshua vs Wilder mempertaruhkan lima sabuk juara. Joshua menguasai sabuk versi WBA, IBF, WBO, dan IBO sedangkan Wilder memiliki sabuk dari badan tinju WBC.