Petinju asal Inggris, Tyson Fury memukul lawannya Wladimir Klitschko pada pertandingan tinju kelas berat WBA, IBF, WBO dan IBO di Esprit Arena, Duesseldorf, 28 November 2015. AP/Sebastian Konopka
TEMPO.CO, Jakarta - Tyson Fury, mantan juara tinju dunia kelas berat dari Inggris akan kembali naik ring di Manchester pada 9 Juni 2018. Selama 2,5 tahun Fury absen dari ring karena mengalami depresi, dan kini dinyatakan sudah sehat.
Fury bisa disebut juara tak bermahkota. Dia menjadi juara kelas berat sejati setelah menang angka 12 ronde atas Wladimir Klitschko di Dusseldorf, Jerman, 28 November 2018. Fury menghentikan dominasi Klitschko yang selama 10 tahun menguasai kelas berat dunia.
Mendapatkan popularitas secara mendadak, Fury tidak kuat mental. Dia jadi malas latihan, getol minum, dan selalu berkonflik dengan promotor. Tak ada yang mau memanggungkan Fury selama lebih dari 2 tahun, dan gelar juaranya pun melayang tanpa pernah dipertahankan.
Padahal Fury memiliki rekor tak terkalahkan, 25-0-0 (18 KO). Dengan postur 206 cm memang tidak mudah bagi siapapun lawan untuk menjangkau kepala Fury. Sebaliknya tangannya yang panjang sangat mudah memasukkan jab ke sasaran di kepala lawan.
"Perlu waktu lama bagi saya untuk kembali lagi. Saya mampu melewati masa-masa sulit dalam karier dan hidup. Kini saya kembali untuk mengambil hak, gelar juara yang dicuri tanpa mampu saya pertahankan," kata Fury, petinju asal London berusia 29 tahun.
Dalam upayanya kembali ke ring tinju dunia, Fury tetap ditangani promotor Frank Warren. Belum jelas siapa akan menjadi lawan Fury dalam pergelaran yang diberi tajuk "Come Back" itu. Pastinya Fury akan menjadi lawan serius bagi Anthony Joshua, Deontay Wilder, atau siapapun. Dan dalam waktu dekat mereka bakal menghadapi Fury.