TEMPO.CO, Jakarta - Lewis Hamilton menuduh saingannya di Balap Formula One, Sebastian Vettel, melanggar peraturan di belakang safety car selama mengikuti Grand Prix Azerbaijan, Minggu 29 April 2018.

Baca: Balap Formula One: Bos Red Bull Tegur Ricciardo dan Verstappen

Hamilton, juara dunia bertahan dari tim Mercedes, mengatakan Vettel melajukan kendaraannya dengan cara yang berbahaya, yaitu memperlambat dan mempercepat berulang kali.

Pembalap dari Inggris itu mengatakan akan meminta klarifikasi tentang apa yang dilakukan Vettel tersebut kepada Direktur Formula 1 Federasi Otomotif Internasional (FIA), Charlie Whiting, sebelum balapan kelima musim ini berlangsung di Spanyol.

“Anda dilarang untuk melakukan start dan stop, start dan stop,” kata Hamilton. “Anda tidak diperbolehkan melakukan tipuan kepada orang yang ada di belakang anda.”

Hamilton mengatakan pembalap Ferrari dari Jerman tersebut juga berlaku seperti itu ketika start diulang setelah periode safety car pada seri pertama tahun ini Melbourne, Australia, 25 Maret.

“Di Australia, ia mempercepat dan mengerem. Saya hampir menabraknya dari belakang dan (di Baku, Azerbaijan), ia melakukannya empat kali. Saya harus bicara dengan Charlie, karena saya tidak mengerti (dengan tindakan Vettel),” jelas Hamilton.

Juara dunia bertahan Balap Formula One dari Inggris khawatir tindakan Vettel bisa menjadi preseden buruk buat seorang pembalap yang memimpin start dalam periode safety car, yaitu mobil panitia memasuki trek untuk memastikan keamanan lomba ketika start diulang.

Vettel sejauh ini belum memberikan tanggapan atas tuduhan dari Hamilton. Demikian juga dengan FIA.

Hamilton akhirnya berhasil memenangi balapan pertamanya musim ini pada seri keempat di Azerbaijan. Ia langsung memimpin klasemen pembalap. Adapun Vettel, yang sudah menjuarai dua balapan, harus puas di urutan kedua.

Baca: F1 GP Azerbaijan: Kemenangan Perdana Hamilton, Kejutan Perez

Hamilton adalah juara bertahan setelah memenangi kejuaraan dunia F1 2008, 2014, 2015, dan 2017. Sedangkan Vettel juga juara dunia empat kali, tapi pada 2010, 2011, 2012, dan 2013.

BBC | ESPN