Adonis Stevenson (kiri) dan penantangnya Badou Jack, mereka akan bertarung memperebutkan gelar juara tinju dunia kelas berat ringan versi WBA di Toronto, Kanada pada Sabtu 19 Mei 2018. (boxingscene.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Juara tinju dunia kelas berat ringan World Boxing Council (WBC), Adonis Stevenson optimistis bakal mempertahankan gelarnya dari tantangan petinju Swedia, Badou Jack. Pertarungan mereka akan digelar di kandang Stevenson, Air Canada Center di Toronto, Kanada pada Sabtu 19 Mei 2018.
"Pertarungan nanti tidak ada bedanya dengan laga-laga saya yang lain. Jack memang petinju yang bagus, namun publik memandang kemampuannya terlalu tinggi. Menurut saya, dia hanyalah lawan yang harus saya kalahkan," kata Stevenson, Selasa 15 Mei dalam sesi latihan di Montreal.
Laga melawan Jack akan menjadi upaya ke-9 bagi Stevenson mempertahankan gelar juaranya. Petinju kelahiran Port-au-Prince, Haiti berusia 40 tahun tersebut saat ini tercatat sebagai juara kelas berat ringan (79 kg) terlama.
Stevenson memegang gelar sejak 8 Juli 2013, setelah dia merebut gelar dengan menang KO ronde 1 atas juara bertahan Chad Dawson dari Amerika Serikat. Dari 8 kali mempertahankan gelar, Stevenson 6 kali menjungkalkan lawan-lawannya lewat KO atau TKO.
""Saya adalah raja di kelas berat ringan. Saya menjadi juara dengan mengalahkan seorang juara. Banyak pencapaian yang sudah diraih dari kerja keras ini, dan saya akan mempertahankannya untuk tetap berada di posisi puncak," ujar Stevenson lagi.
Stevenson maju ke kejuaraan tinju dunia nanti dengan rekor 29-1-0 (24 KO). Sementara Jack yang 6 tahun lebih muda mengusung rekor bertanding 22-1-2 (13 KO).
Dalam laga tinju dunia melawan Stevenson akhir pekan nanti, Jack harus menanggalkan gelar juara kelas berat ringan versi WBC yang disandangnya sejak 10 bulan lalu tanpa pernah dia pertahankan.
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
11 hari lalu
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.