Petinju dunia kelas Welter asal Argentina, Lucas Matthysse berpose Petinju dunia asal Filipina Manny Pacquiao di Kuala Lumpur, Malaysia 20 April 2018. Pertarungan Pacquiao melawan Marquez terjadi pada 8 Desember 2012. Kala itu ia kandas di ronde keenam. REUTERS/Lai Seng Sin
TEMPO.CO, Jakarta - Kubu bintang tinju dunia asal Filipina Manny Pacquiao tidak memandang Lucas Matthysse sebagai petinju yang sulit dikalahkan. Justru sebaliknya, Matthysse punya kelemahan mencolok di dagunya.
Pacquiao akan menantang Matthysse dalam laga perebutan gelar juara dunia kelas welter versi WBA di Axis Arena, Kuala Lumpur, Malaysia pada 15 Juli 2018.
"Matthysse punya kelemahan mencolok di dagunya. Dia KO saat menghadapi Victor Postol, yang kami anggap tidak memiliki pukulan yang kuat. Kami yakin Matthysse mempersiapkan diri dengan serius untuk pertarungan nanti, dan kami juga mengantisipasi taktiknya," kata Justin Fortune, pelatih fisik Pacquiao pada Selasa 5 Juni 2018.
Demi melancarkan tujuan untuk membidik dagu Matthysse yang dianggap sebagai titik melah dalam diri petinju Argentina itu, Pacquiao menggeber diri dengan khusus melatih ketepatan pukulan.
"Fokus latihan Manny adalah targeting. Itu akan berguna untuk melepaskan pukulan yang tepat ke sasaran di tubuh lawan," kata Fortune menambahkan.
Pacquiao sebenarnya sudah lama tidak menang KO, sejak laga tinju dunia kelas menengah junior tahun 2009 melawan Miguel Cotto. Laga terakhir Pacquiao berakhir dengan kekalahan dari Jeff Horn di Brisbane, Australia pada 2 Juli 2017.