Petinju asal Inggris, Tyson Fury berpose sambil menimbang berat badannya jelang pertandingan melawan Wladimir Klitschko dalam tinju kelas berat di in Essen, Jerman, 27 November 2015. Tyson Fury, menyatakan pertarungannya melawan juara dunia tinju asal Ukraina, Wladimir Klitschko, akan menjadi laga yang mudah. AP/Martin Meissner
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan juara tinju dunia kelas berat asal Inggris, Tyson Fury, angkat bicara soal motivasinya kembali naik ring serta pandangan terhadap persaingan di kelas berat saat ini. Fury akan naik ring di Manchester Arena, Inggris pada 9 Juni 2018 setelah vakum selama 31 bulan.
Fury akan menghadapi petinju asal Albania, Sefer Seferi dalam comebacknya ini. Seferi adalah petinju kelas penjelajah yang dipaksakan untuk berlaga di kelas berat demi menghadapi Fury.
“Seferi sudah memukul KO 21 lawannya. Jika pukulannya mengenai dagu saya, bukan tidak mungkin saya juga akan KO. Saya memandang Seferi seperti melihat Wladimir Klitchko, Deontay Wilder, atau Anthony Joshua. Mereka sama berbahayanya. Saya bisa saja memilih lawan yang lebih enteng dibandingkan Seferi, namun itu tidak dilakukan karena saya perlu lawan yang berat dan jumlah ronde yang banyak dalam comeback ini,” ujar Fury.
Menanggapi soal persaingan di kelas berat saat ini, Fury mengatakan bahwa dirinya siap untuk bersaing lagi.
“Para pesaing sudah paham pesan yang ingin saya sampaikan. Tyson Fury sudah kembali, dan mereka pasti akan waspada bahwa salah satu petinju terbaik kelas berat sudah datang. Saya sudah menemukan kembali kecintaan terhadap tinju,” katra Fury lagi.
Fury menghiang dari peredaran setelah mengalami berbagai masalah dalam kehidupan pribadi, yang akhirnya berpengaruh terhadap kariernya. Setelah merebut gelar kelas berat WBA, IBF, WBO, dan IBO dari tangan Klitschko pada 28 November 2015, Fury malah kehilangan kesempatan untuk meraup banyak uang.
Dia tenggelam dalam masalah obat-obatan, alkohol, dan sindrom malas. Promotor pun ogah-ogahan memanggungkan Fury. Fury tidak pernah mempertahankan gelar yang direbutnya dari Klitschko di Dusseldorf, Jerman. Sampai akhirnya dia bersedia kembali dan meyakinkan promotor Frank Warren untuk memanggungkannya lagi.
“Sama sekali tidak ada rasa grogi dalam diri saya saat memutuskan kembali naik ring. Saya malah merasa seperti ikan yang tidak lagi ditaruh di akuarium, namun sudah lepas ke sungai. Biarkan saya menjalani persaingan dengan senang hati, karena semua sudah tahu apa yang harus saya lakukan,” ujar petinju dengan postur 206 cm itu.
Fury belum terkalahkan dalam kiprahnya di tinju dunia kelas berat.Dia memiliki rekor bertanding 25-0-0 (18 KO). Sementara Seferi baru sekali kalah, dengan rekor 23-1-0 (21 KO). Selain kelas dan postur ada perbedaan mencolok yang lain antara Fury dan Seferi, yaitu soal usia. Fury berusia 29 tahun, Sedangkan Seferi 39 tahun.