Lalu Muhammad Zohri berlari dalam latihan menjelang Asian Games di Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018. Zohri menjadi sprinter Indonesia pertama yang meraih emas di Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20. REUTERS/Beawiharta
TEMPO.CO, Jakarta - Sprinter Lalu Muhammad Zohri, mengaku sangat sedih dengan kejadian gempa Lombok di Nusa Tenggara Barat. Zohri terpukul dan berharap semua keluarga tak menjadi korban gempa yang terjadi beberapa hari lalu.
“Saya sedih, hanya busa doakan buat semua yang terkena musibah disana,” kata Zohri kepada Tempo, di Lantai 32 Gedung BNI Pusat, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018.
Bahkan, Zohri belum mengetahui pasti, bagaimana keadaan rumahnya. Karena keluarga dia masih mengungsi di dataran tinggi. “Belum tahu saya bagaimana kondisinya. Soalnya semua keluarga masih mengungsi di atas gunung,” kata Zohri.
Rumah Zohri terletak di Dusun Karang Pangsor, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Gempa dengan kekuatan 7.0 skala ritcher terjadi disana pada Ahad, 5 Agustus lalu pukul 19.46 waktu setempat.
Pusat gempa Lombok terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer. Gempa susulan terjadi ratusan kali setelah gempa terbesar itu terjadi.
Data terakhir BNPB menyebutkan 98 orang meninggal akibat gempa lombok dan diperkirakan masih bertambah seiring terus berlanjutnya proses evakuasi.
