TEMPO.CO, Jakarta - Bentuk aktivitas olahraga yang dijuluki Senam Dayung Jokowi, adalah salah satu tren pasca Asian Games 2018.

Ide senam ini muncul setelah Presiden Jokowi melakukannya saat pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Utama GBK Senayan, Jakarta pada 18 Agustus lalu.

Sebuah organisasi kemasyarakatan bernama Bunda Merah Putih (BMP), saat getol menyelipkan kegiatan Senam Sehat Goyang Dayung Jokowi dalam setiap aktivitas sosial mereka.

“Kita silaturahmi ke warga lewat sentuhan positif dengan mengajak mereka bersama-sama senam sehat. Dan Alhamdulillah, mendapat sambutan yang baik, tidak hanya ibu-ibu, tapi remaja wanita dan semua warga," ujar Ketua Umum BMP, Angela Brigita usai kegiatan senam tersebut di Taman Tangkuban Perahu, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Sabtu 1 September 2018 yang diikuti 300-an peserta.

Senam ini, diyakini mampu memperbaiki fungsi eksekutif otak sebagai salah satu fungsi kognisi tertinggi manusia.

Apalagi, karena kadar gula berlebih pada penderita diabetes bisa menurunkan kesehatan otak dan di antaranya berujung pada kepikunan lebih cepat.

Dengan gerakan energik, senam membuat tubuh lebih sehat dan melatih daya pikir yang menguntungkan dan berpotensi besar menghindarkan Alzheimer.

Ditambahkannya lagi, karena menggerakkan olahraga masyarakat, hal ini dapat menjadi kebanggaan di negeri sendiri dengan begitu akan lebih mudah untuk menjadi massal.

Aksi Presiden Jokowi bergoyang dayung ketika upacara pembukaan Asian Games 2018, menarik perhatian publik dan menjadi demam.