TEMPO.CO, Jakarta - Setelah mengalami dua kekalahan beruntun, tim putra Jakarta Pertamina Energi berhasil bangkit dengan menumbangkan Surabaya Bhayangkara Samator dengan skor tipis 3-2 (17-25, 25-20, 25-15, 20-25, 15-11) pada seri ketiga putaran kedua Proliga 2019 di GOR Sritex Arena, Solo, Jumat, 25 Desember.

Dengan hasil ini Pertamina Energi kembali memimpin klasemen sementara dengan 19 poin.

Baca: Hasil Proliga Seri Ketiga Putaran 2: Popsivo Polwan Tekuk BJB Pakuan

Dua kekalahan beruntun diderita juara putaran pertama itu dari Palembang Bank SumselBabel 1-3 dan Jakarta BNI 46 dengan skor 0-3 di Palembang dua pekan lalu.

Surabaya Bhayangkara Samator memasuki lapangan dengan dukungan suporter yang memenuhi Gedung Sritex. Mereka pun mengawali laga dengan percaya diri dan berhasil mengamankan set pertama 25-17. Memasuki set kedua, Jakarta Pertamina Energi berhasil memimpin dengan 4-0, namun Rendy Tamamilang dkk. kembali menekan hingga mampu mengejar 17-19, walaupun anak asuh dari Putut Marhaento mengambil unggul 25-20.

Keberhasilan itu pun membuat Jakarta Pertamina Energi semakin percaya diri untuk mengamankan set ketiga dan akhirnya tanpa perlawanan mampu amankan set ketiga dengan skor jauh 25-15. Namun tak mampu mempertahankan permainan di set keempat, akhirnya harus menyerahkan skor 20-25, dan dalam set penentu Pertamina Energi mampu mengakhiri laga dengan 15-11.

Pelatih Jakarta Pertamina Energi, Putut Marhaento, menilai, Samator tampil bagus di set pertama. "Dan memang fansnya banyak sehingga hal itu bisa menambah semangat. Kita sendiri tadi juga di set pertama banyak melakukan kesalahan, dan jump servisnya mereka juga cukup baik tadi. Kalau yang harus diperbaiki pasti ada, secara tim dan individu, karena masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki,” ujar dia seperti termuat dalam rilis panitia.

Putut melanjutkan, “Doni tadi kita tarik karena saat kita sudah leading lumayan banyak, 6 poin tapi kita mati sendiri karena kesalahan servis 4 poin, jadi mau tidak mau ya harus, saya juga sambil cari formula-formula baru. Di final four sendiri pemain harus lebih teliti saja untuk tidak melakukan kesalahan, dan kesalahan itu harus lebih diperbaiki lagi.”

Pelatih Surabaya Bhayangkara Samator, Ibarsjah Djanu Tjahyono, mengatakan bahwa lawan memang cukup bagus walaupun set pertama berhasil diamankan. "Tapi dengan hasil ini, yang perlu kita evaluasi tetap sama receive, blok, dan khususnya diservis," tuturnya.

Ia melanjutkan, “Memang lawan hari ini tampil cukup bagus, bahkan mereka sedikit sekali melakukan kesalahan, dan kita hari uni banyak melakukan kesalahan terutama di bola pertama. Harapannya sendiri dengan kekalahan ini, bisa menjadikan pembelajaran buat kita untuk menuju empat besar, karena nanti kita akan bertanding setiap hari.”

Ibarsjah lantas bicara soal kondisi cedera Rivan Nurmulki menjelang final four Proliga. “Rivan ada cedera sedikit dibahunya, dipersendiannya ada masalah. Tapi dia masih melakukan pemeriksaan juga, jadi harapannya untuk persiapan empat besar nanti hal itu bisa diatasi,” kata dia.