Malaysia Batal Gelar Kejuaraan Dunia Para Renang, Ini Kerugiannya

Reporter

Antara

Editor

Ariandono

Minggu, 3 Februari 2019 22:53 WIB

Atlet renang Indonesia Zaki Zulkarnain berselebrasi setelah menyelesaikan pertandingan babak final nomor 100 meter renang gaya dada putra SB8 Asian Para Games 2018 di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2018. Dua perenang Indonesia berhasil menyumbangkan medali perak dan perunggu dalam pertandingan ini. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian Sarawak, Malaysia akan kehilangan pendapatan sekitar US$ 1,65 juta (Rp 23,1 miliar) setelah Malaysia dicoret sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Para Renang 2019 pada Minggu lalu.

Menurut John Teo, sekretaris jendral Asosiasi Hotel Malaysia cabang Sarawak, dengan perkiraan 600 atlet sebelumnya direncanakan datang, industri hotel dipastikan akan menanggung rugi akibat keputusan tersebut.

Malaysia yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, tidak mengizinkan atlet dari negara itu memasuki Malaysia. Akibatnya, Komite Paralimpik Internasional (IPC) mengambil tindakan dengan mencoret Malaysia sebagai tuan rumah kejuaraan yang direncanakan digelar di Kuching dari 29 Juli sampai 4 Agustus 2019.

"Para atlet dan pelatih akan tinggal selama dua minggu, meski kejuaraan berlangsung selama satu minggu. Hotel tidak akan bisa memenuhi okupansi dalam waktu tersebut setelah kejuaraan dibatalkan," kata Teo.

Negara bagian Sarawak yang berada di Pulau Kalimantan tersebut sudah mempersiapkan diri selama dua tahun untuk menjadi tuan rumah event yang khusus bagi kelompok disabilitas itu.

Advertising
Advertising

Agen perjalanan, restoran, maskapai penerbagan, perusahaan transportasi, pusat perbelanjaan adalah pihak paling terdampak akibat pembatalan tersebut. Agen perjalanan sudah mengurus tiket pesawat dan transportasi bagi para peserta.

"Bahkan beberapa agen perjalanan sudah membeli kendaraan baru dan kerugian tersebut belum termasuk," katanya.

Sementara itu Abdul Karim Rahman, Menteri Negara Bagian Sarawak untuk Urusan Pariwisata, Seni, Budaya, Pemuda dan Olahraga mengakui bahwa banyak masyarakat yang berharap terjadinya "titik balik" dengan penyelenggaraan kejuaraan tersebut, tapi negara bagian tidak mempunyai wewenang untuk mengeluarkan visa.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali pemerintah pusat mengubah kebijakan," katanya menyikapi pembatalan Malaysia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Para Renang 2019.

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

40 menit lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

7 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

8 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

8 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

9 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

9 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

10 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

10 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

10 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

11 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya