Liga Champions Asia: Ini Kendala Persija di Kandang Home United

Reporter

Antara

Editor

Ariandono

Selasa, 5 Februari 2019 05:50 WIB

Persija Jakarta. Antara

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hal mudah bagi Persija Jakarta menaklukkan Home United di laga tandang dalam kualifikasi Liga Champions Asia (LCA) 2019 yang berlangsung di Stadion Jalan Besar, Kallang, Singapura, Selasa (5/2), mulai pukul 18.30 WIB.

Untuk menang, setidak-tidaknya, klub berjuluk Macan Kemayoran itu harus memperhatikan secara saksama dua hal berikut. Pertama, tentu saja kondisi lapangan Jalan Besar yang terbuat dari rumput buatan atau artifisial dan kedua, soal taktik.

Terkait rumput Jalan Besar, Persija sudah merasakannya ketika mereka melawat ke Jalan besar di semifinal zona ASEAN Piala AFC 2018. Hasilnya, Persija kalah 3-2 dan akhirnya harus tersingkir setelah takluk 3-1 di leg kedua di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Namun, sudah merasakan berbeda dengan sudah terbiasa dan di sinilah keuntungan Home United sebagai tuan rumah.

Lapangan dengan rumput artifisial atau sering pula disebut lapangan sintetis memiliki karakteristik berbeda dengan lapangan berumput alami yang lazim dipakai di Indonesia.

Advertising
Advertising

Rumput sintetis di lapangan sepak bola biasanya terbuat dari serat nilon. Ciri khas kasat mata, lapangan sintetis memiliki permukaan yang datar dan rata karena seluruh "rumput" memiliki ketinggian yang persis sama.

Ini yang membuat pemain sepak bola harus pandai-pandai memiliki sepatu yang bisa membuat kakinya mencengkram lapangan dengan baik supaya tidak terpeleset. Selain itu, mereka juga harus sedikit menyesuaikan teknik bermain karena permukaan yang nyaris tanpa ganjalan membuat bola mengalir lebih cepat.

Kondisi ini sering kali menyebalkan bagi para pesepak bola yang tidak terbiasa bermain di atas rumput artifisial.

Penelitian tiga ilmuwan yaitu Helena Andersson, Bjorn Ekblom (dari Swedia) dan Peter Krustrup (Denmark) terhadap 72 pesepak bola elite Swedia, yang dituangkan dalam laporan ilmiah "Elite football on artificial turf versus natural grass: Movement patterns, technical standards, and player impressions" yang dimuat dalam Journal of Sports Sciences (2008), mengungkapkan bahwa pesepak bola yang kerap bermain di lapangan konvensional merasa bahwa bermain di atas rumput sintetis lebih sulit secara fisik dan teknik.

Dari sisi teknik, para pemain mengakui lebih susah mengendalikan, berlari tanpa bola, mengirimkan umpan yang tepat dan menendang bola di lapangan sintetis.

Lalu, bermain di rumput artifisial lebih berisiko menimbulkan cedera. Itu terlihat berdasarkan penelitian, para pesepak bola elite lebih sedikit melakukan "sliding tackle" karena khawatir cedera.

Pemain takut menderita luka yang perih (burns) di kakinya akibat bergesekan dengan "rumput" serat nilon. Laman Duke University, Amerika Serikat, juga menyebut bahwa kemungkinan terjadinya cedera lutut ACL, merujuk penelitian terkait "American football", lebih tinggi di lapangan buatan daripada rumput alami.

Kondisi-kondisi inilah yang mau tak mau harus dihadapi Persija ketika bertandang ke markas Home United dalam penyisihan Liga Champions Asia nanti malam.

Berita terkait

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

2 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya Anggota Polri, Ini Pangkat dan Satuan Tugasnya

3 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya Anggota Polri, Ini Pangkat dan Satuan Tugasnya

Anggota timnas Indonesia U-23 Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya merupakan anggota aktif Polri. Ini wilayah dinas dan pangkatnya.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

4 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

6 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

7 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

7 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya