Tiga Ketua Umum PSSI yang Berstatus Tersangka

Reporter

Aditya Budiman

Editor

Nurdin Saleh

Selasa, 19 Februari 2019 17:53 WIB

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Joko Driyono usai diperiksa sebagai tersangka dalam perkara dugaan perusakan barang bukti terkait kasus pengaturan skor di Polda Metro Jaya, Selasa 19 Februari 2019 TEMPO/Taufiq Siddiq

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam satu dekade terakhir Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) lebih banyak disorot karena persoalan internal daripada keberhasilannya meningkatkan prestasi tim nasional. Kemelut pertama federasi mulai terasa saat jabatan ketua umum dipegang oleh Nurdin Halid.

Sejak saat itu, PSSI seolah lebih sibuk membahas pergantian kursi kepemimpinan. Prestasi tim nasional Indonesia pun mandek. Penampilan Timnas tak bisa beranjak dari level Asia Tenggara. Faktanya Indonesia belum pernah merasakan jawara di Piala AFF dan terakhir kali membawa pulang medali emas di SEA Games pada 1991.

Baca: Manajer Persib Sebut Peluang KLB PSSI Usai Pemilu

Situasi semakin ruwet ketika Ketua Umum PSSI terjerat kasus hukum. Dari total 17 orang yang pernah menduduki kursi ketua umum, tiga di antaranya harus berurusan dengan hukum.

Berikut ini tiga sosok tersebut:

Nurdin Halid

Nurdin Halid. TEMPO/Imam Sukamto

Pria bernama lengkap Andi Muhammad Nurdin Halid itu salah satu Ketua Umum PSSI yang paling lama menjabat. Ia menggantikan Agum Gumelar dan memimpin federasi dari 2003 hingga 2011.

Advertising
Advertising

Kemelut dimulai pada 2004 saat Nurdin terjerat kasus penyelundupan gula impor ilegal. Pria asal Watampone, Sulawesi Selatan, itu menjalani masa penahanan dengan status tersangka. Tak hanya itu, ia juga ditahan atas dugaan kasus korupsi distribusi minyak goreng.

Baca: Ratu Tisha: Joko Driyono Masih Menjabat Ketua Umum PSSI

Selama proses peradilan, majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menyatakan Nurdin tidak bersalah di kasus distribusi minyak goreng. Namun putusan tersebut dibatalkan Mahkamah Agung pada 2007 dan ia mendapat vonis dua tahun penjara. Selain kasus minyak goreng, Nurdin juga dinyatakan bersalah atas kasus pelanggaran kepabeanan impor beras dari Vietnam. Ia terkena vonis penjara dua tahun dan enam bulan pada 2005.

Kendati berada di balik jeruji, Nurdin masih tetap memegang jabatan sebagai Ketua Umum PSSI. Gerah melihat aksi itu, sejumlah pihak mendesak ia melepas jabatan di federasi sepak bola. Pemerintah, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan FIFA menekan Nurdin mundur sebagai Ketua Umum PSSI. Dalam statuta FIFA bahkan jelas disebutkan seorang pelaku kriminal dilarang memimpin federasi sepak bola.

Nurdin bergeming. Ia memilih bertahan dan malah mencalonkan kembali menjadi Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Namun kiprah Nurdin di gelanggang kepengurusan PSSI
berakhir. Ia tersingkir dari persaingan dan digantikan oleh Djohar Arifin Husin (2011-
2015).

Selanjutnya: La Nyalla Mattalitti
<!--more-->
La Nyalla Mattalitti

Cukup singkat La Nyalla Mattalitti memimpin PSSI, yakni periode 2015-2016. Namun jalan dia menuju kursi ketua umum amat terjal dan penuh akrobat. La Nyalla mendapat sorotan penuh ketika terpilih menjadi Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur periode 2011-2015. Di saat bersamaan ia juga merupakan Wakil Ketua KONI Jawa Timur.

La Nyalla Mattalitti. Dok.TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo

La Nyalla masuk dalam lingkaran utama PSSI dimulai pada 2011 ketika terpilih menjadi anggota Komite Eksekutif. Di era La Nyalla, federasi mengalami banyak goncangan, mulai dari dualisme hingga harus menerima pembekuan keanggotaan dari FIFA. La Nyalla menjadi salah satu sosok penting di tengah pusaran konflik internal PSSI. Sepak bola Indonesia pun mempunyai dua kompetisi, yakni Indonesia Super League dan Liga Primer Indonesia.

Baca: Netizen Terbelah Setelah Cak Imin Bilang Siap Jadi Ketua PSSI

Sebagai tandingan atas PSSI pimpinan Johar Arifin, La Nyalla sempat membentuk Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Jalan menuju kursi ketua umum tinggal selangkah lagi ketika pada Kongres Luar Biasa pada 2014 memutuskan ia mengisi posisi wakil ketua umum. Puncaknya, pada 2015 melalui Kongres Luar Biasa di Surabaya La Nyalla terpilih sebagai ketua umum.

Tak bertahan lama, pada 2016 pria asal Makassar itu ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi penggunaan dana hibah di Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur. Namun dalam proses peradilan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memutuskan dia bebas dari tuntutan jaksa.

Selanjutnya: Joko Driyono
<!--more-->

Joko Driyono

Joko Driyono mengisi kursi Ketua Umum PSSI lantaran pejabat sebelumnya, Edy Rahmayadi memutuskan mundur di tengah jalan. Saat ini status pria yang akrab disapa Jokdri itu sebagai pelaksana tugas ketua umum.

Di sepak bola nasional, jejak pertama Joko Driyono muncul saat menjabat manajer Pelita Krakatau Steel pada 2003. Tak lama setelah itu, perlahan tapi pasti, ia selalu menempati posisi strategi di sepak bola Indonesia. Tercatat ia pernah menjabat sebagai Direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia pada 2005, Chief Executive Officer PT Liga Indonesia pada 2007.

Jabatan paling strategis yang pernah ditempati Jokdri sebelum ditunjuk menjadi Wakil Ketua Umum periode 2016-2020 ialah sekretaris jenderal PSSI. Ia sempat bertarung dalam perebutan calon Ketua Umum PSSI namun kalah bersaing dengan Edy Rahmayadi.

Pada Jumat pekan lalu, Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola menetapkan Jokdri sebagai tersangka. Ia diduga telah merusak barang bukti milik Satgas yang tengah mengusut kasus dugaan suap di kompetisi Liga Indonesia. Hingga saat ini proses pemeriksaan oleh Satgas masih berjalan, tapi penahanan terhadap Jokdri tidak dilakukan.

Dorongan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pun bergulir. Namun desakan agar Jokdri melepas jabatannya tidak sekeras dua pendahulunya, yakni Nurdin Halid dan La Nyalla.

Anggota Komite Eksekutif PSSI Pieter Tanuri berharap publik bisa mengedepankan asas praduga tak bersalah terhadap kasus yang menimpa Joko Driyono. Menurut dia, keterlibatan petinggi federasi di kasus dugaan suap harus dilihat secara objektif. "Memang ada yang kurang baik saat ini tapi ini kan sedang diperbaiki," ucapnya di Jakarta.

ADITYA BUDIMAN

Berita terkait

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

1 hari lalu

Mengenal Calvin Verdonk yang sedang Proses Naturalisasi

Ketua PSSI Erick Thohir mengatakan, Calvin Verdonk dan Jens Raven menjalani proses naturalisasi

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

1 hari lalu

Erick Thohir Konfirmasi Proses Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven Sedang Berjalan

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan Calvin Verdonk dan Jens Raven diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Jadwal Timnas U-23 Indonesia vs Irak di Perebutan Posisi 3 Piala Asia U-23 2024 Kamis 2 Mei, Kejar Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memotivasi timnas U-23 Indonesia usai kalah di semifinal Piala Asia U-23 2024 untuk kejar tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

2 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

3 hari lalu

Fakta Menarik Shin Tae-yong yang Sukses Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Sejumlah fakta menarik Shin Tae-yong yang sukses bawa timnas U-23 Indonesia ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

3 hari lalu

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

Mantan pemain Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, meminta PSSI semakin menggiatkan pembinaan atlet sepakbola usia muda.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

4 hari lalu

Piala Asia U-23, Serba-serbi Peluang Timnas Indonesia menuju Final

Timnas Indonesia akan menghadapi Uzbekistan laga semifinal Piala Asia U-23, pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Ungkap Belum Tanda Tangan Kontrak Baru Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

6 hari lalu

Shin Tae-yong Ungkap Belum Tanda Tangan Kontrak Baru Usai Bawa Timnas U-23 Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Shin Tae-yong enggan berkomentar banyak soal masa depannya bersama timnas Indonesia karena belum menandatangani perpanjangan kontrak dari PSSI.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

6 hari lalu

Jokowi Ucapkan Selamat ke Timnas U-23 Indonesia yang Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Timnas U-23 Indonesia melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti 11-10 menyusul hasil 2-2.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024, Begini Komentar Erick Thohir Usai Skuad Garuda Cetak Sejarah Baru

6 hari lalu

Timnas U-23 Indonesia Maju Semifinal Piala Asia U-23 2024, Begini Komentar Erick Thohir Usai Skuad Garuda Cetak Sejarah Baru

Timnas U-23 Indonesia maju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 setelah menyingkirkan Korea Selatan lewat adu penalti 11-10, menyusul hasil imbang 2-2.

Baca Selengkapnya