Suporter Montenegro Rasis, Dua Pemain Inggris Ini Jadi Korban

Reporter

Antara

Editor

Ariandono

Rabu, 27 Maret 2019 06:19 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul kasus rasisme dalam pertandingan babak kualifikasi Piala Eropa 2020, Asosiasi Sepak Bola Montenegro (FSCG) mengatakan bahwa pihaknya siap untuk menghukum para suporternya yang terlibat dalam tindakan rasis tersebut.

"Jika memang ada tindakan rasis, FSCG akan melakukan identifikasi terhadap individu-individu yang terlibat dan akan menjatuhkan sanksi larangan menonton pertandingan yang digelar FSCG," demikian pernyataana FSGC Selasa (Rabu WIB).

Insiden rasis tersebut, kata FSCG, merupakan kasus pertama yang mereka alami dalam sebuah pertandingan internasional.

"Tidak ada tempat bagi sikap tersebut di negara yang multi kultur dan multi etnik seperti Montenegro, kata FSCG seperti dilangsir Reuters.

Badan sepak bola Eropa (UEFA) telah memulai investigasi atas kasus rasis saat pertandingan antara Inggris dan tuan rumah Montenegro dalam pertandingan babak kualifikasi Piala Eropa 2020 Senin lalu di Stadion Pod Goricom, Podgorica.

Advertising
Advertising

Pemain Inggris Danny Rose dan Rahim Sterling menjadi korban penghinaaan bernada rasis yang terdengar sepanjang pertandingan, yang dimenangi Inggris 5-1.

Kedua pemain, dan juga sebuah organisasi independen, mendesak agar UEFA menjatuhkan sanksi tegas terhadap pelaku rasis tersebut.

UEFA hari Selasa (Rabu WIB), seperti dilangsir Reuters, mengatakan bahwa pihaknya sudah memulai investigasi, dimana hasilnya akan dibawa ke panel komite Pengawas, Etika dai Disiplin UEFA pada 16 Mei mendatang.

Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) menyambut upaya UEFA tersebut atas kasus yang mereka sebut sebagai "teriakan rasis yang menjijikkan".

"Perilaku tersebut tidak bisa diterima di pertandingan manapun, dan kami menyambut keputusan UEFA hari ini untuk bertindak, kata FA dalam pernyataannya.

Sementara itu Sterling, yang menutup telinganya di dekat tribun suporter tuan rumah setelah mencetak gol, mengatakan bahwa para penonton tersebut seharusnya dilarang masuk stadion.


Sedangkan organisasi pemantau independen FARE mengatakan bahwa pihaknya telah menempatkan seorang pemantau pada pertandingan itu dan akan menyampaikan laporan.

"Kami ada seorang observer yang mengumpulkan bukti adanya perilaku rasis. Tim akan akan mengkompilasi bukti-bukti itu untuk disrangkan ke UEFA," kata FARE.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

1 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

2 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

4 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

5 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya