Yoel Romero merayakan kemenangan setelah mengKO Luke Rockhold dalam ajang MMA UFC 221 di Perth, Australia, Sabtu 10 Februari 2018. (forbes.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Bintang UFC asal Kuba, Yoel Romero memenangi gugatan senilai 21,5 juta pound steling atau sekitar Rp 390.47 miliar terhadap perusahaan farmasi Gold Star Performance Products. Romero menggugat perusahaan tersebut setelah dia tersangkur doping akibat mengonsumsi suplemen makanan produk Gold Star.
Perusahaan Gold Star sendiri sebenarnya tidak pernah muncul di pengadilan, bahkan sama sekali tidak pernah mengikuti seluru proses persidangan. Itu berarti Romero (42 tahun) tidak akan pernah menerima uang ganti rugi sebesar Rp 390,47 miliar yang disebutkan di pengadilan tersebut.
Namun bagi kubu petarung MMA berusia 42 tahun tersebut, uang bukanlah tujuan utama dari gugatan peraih perak gulat gaya bebas di Olimpiade Sydney 2000 tersebut.
“Saya sangat gembira atas keputusan pengadilan memenangkan Yoel, meskipun kami tidak menerima satu sen pun dari tuntutan ini. Yang jelas kemenangan ini membuktikan Yoel bukanlah atlet yang curang, dan itu sangat penting bagi kelangsungan kariernya,” kata Abe Kawa, manajer Romero.
Romero pun mengatakan hal senada, yang menyebutkan bahwa dirinya senang karena nama baiknya pulih kembali.
“Hidup saya tidak akan pernah tenang jika tidak mampu bebas dari kasus doping ini. Karena sejujurnya, saya memang tidak pernah dengan sengaja menggunakan doping untuk keberhasilan karier sebagai atlet. Sebab itu saat ini saya sangat gembira atas keputusan pengadilan, dan ini bukan soal uang,” kata Romero.
Kasus yang menimpa Yoel Romero terjadi pada Januari 2016 setelah dia memenangi pertarungan melawan Ronaldo Souza dari Brasil dalam pergelaran UFC 194. Hasil tes doping Romero yang dikeluarkan USADA (Badan Antidoping Amerika Serikat) menunjukkan hasil positif.
UFC lantas memberikan sanksi selama 6 bulan, yang membuat Romero kehilangan kesempatan mendapatkan uang dari pertarungan dan sponsor. Reputasinya sebagai petarung MMA juga tercemar, sebab itu dia menggugat perusahaan suplemen makanan yang selama ini dia konsumsi.