Cerita Eni Nuraini Soal Pembinaan Sprinter di Daerah

Selasa, 13 Agustus 2019 04:54 WIB

Pelatih sprint nasional, Eni Nuraini ketika mendampingi latihan atlet Pelatnas di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019. TEMPO/Irsyan Hasyim

TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih sprinter nasional Eni Nuraini, mengatakan akan mengubah komposisi atlet yang berada di Pelatnas. Menurut Eni, Ketua Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Bob Hasan menginginkan atlet Pelatnas didominasi atlet muda.

"Paling yang senior 30-40 persen, kebanyakan yang muda, memang keliatannya yang (atlet) muda juga sudah mendekati yang senior,” ujar pelatih terbaik Asia 2019 saat ditemui Tempo di Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin, 12 Juli 2019. Ia menyabet predikat pelatih terbaik Asia dari Asosiasi Atletik Asia (AAA).

Perempuan berusia 72 tahun ini mengatakan selama ini atlet senior lebih banyak jumlahnya dibandingkan atlet usia remaja. Tapi, dia melanjutkan, setelah Kejuaraan Nasional Atletik 2019 ini, susunan atlet Pelatnas akan dievaluasi. “Sekarang dibalik,” kata dia.

Kejurnas Atletik 2019 yang berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor pada 1-7 Agustus lalu, menjadi salah satu ajang menyeleksi atlet muda untuk Pelatnas. Selain itu, proses seleksi juga dilakukan dengan cara pelatih rutin ke daerah-daerah.

"Pelatih dikirim ke daerah untuk menatar pelatih daerah, sekalian mereka juga cari bibit," kata mantan perenang nasional ini menjelaskan.

Advertising
Advertising

Eni menyebutkan penataran untuk pelatih daerah sangat diperlukan. Sebab, kekurangan dari pembinaan atlet di daerah adlaah pemahaman mengenai teknik. Biasanya menyangkut teknik berlari dan start block.

Karena itu, pelatih tingkat nasional melakukan penataran ke daerah. "Sekarang kita mulai mengirimkan pelatih ke daerah, supaya mulai dari sana (teknik) sudah benar, gitu,” kata dia.

Lebih lanjut Eni menuturkan, apabila atlet mendapatkan latihan dengan teknik salah, maka butuh waktu lama untuk memperbaiki tekniknya. Permasalahan teknik yang biasanya muncul adalah teknik ayunan tangan dan teknik angkat kaki. “Ada yang angkat (lutut) numpu terus buang ke belakang jauh, teknik itu yang harus diperbaiki,” tuturnya.

Persolan lainnya, menurut Eni, pelatihan fisik yang terlalu berat bagi atlet berusia remaja saat menjalani pembinaan di derah. Ia pun mencontohkan atlet yang masih duduk di bangku SMP dan SMA diberikan latihan dengan beban besi pemberat yang bisa sampai 100 kilogram. “Itu kan masa pertumbuhan, nggak boleh,” ucapnya.

Eni menjelaskan bahwa latihan fisik untuk atlet di Pelatnas masih taraf ringan dengan mengunakan berat badan sebagai metode latihan. Pertimbangannya, jika atlet muda diminta menjalani latihan, atlet akan rentan cedera.“Sudah harus benar (latihan fisik dari daerah) karena atlet dikasih beban itu, datang ke sini tahu-tahu cedera,” katanya.

Berita terkait

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

3 hari lalu

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman

Baca Selengkapnya

Asian Games 2023: Lalu Muhammad Zohri Lolos ke Semifinal Nomor Lari 100 Meter

29 September 2023

Asian Games 2023: Lalu Muhammad Zohri Lolos ke Semifinal Nomor Lari 100 Meter

Semifinal lari 100 meter putra Asian Games 2023 akan berlangsung Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Noah Lyles, Pelari yang Menyindir Sebutan Juara Dunia untuk Pemenang NBA

30 Agustus 2023

Mengenal Noah Lyles, Pelari yang Menyindir Sebutan Juara Dunia untuk Pemenang NBA

Noah Lyles menyindir penggunaan istilah juara dunia untuk tim pemenang NBA, liga basket yang hanya terdiri atas klub Amerika Serikat dan Kanada

Baca Selengkapnya

Mantan Sprinter Ini Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Olahraga di Unja

20 Januari 2023

Mantan Sprinter Ini Dikukuhkan Jadi Guru Besar Ilmu Olahraga di Unja

Sukendro, mantan atlet lari jarak pendek atau sprinter era 1990, dikukuhkan menjadi guru besar bidang olahraga di Universitas Jambi (Unja).

Baca Selengkapnya

Persiapan Atletik Menuju SEA Games 2023, PASI Kembali Panggil Eni Nuraini untuk Latih Lalu Muhammad Zohri Cs

6 Oktober 2022

Persiapan Atletik Menuju SEA Games 2023, PASI Kembali Panggil Eni Nuraini untuk Latih Lalu Muhammad Zohri Cs

Eni Nuraini termasuk dalam daftar 16 pelatih yang dipanggil PB PASI untuk persiapa SEA Games 2023 di Kamboja.

Baca Selengkapnya

Eni Nuraini Tak Lagi Tangani Lalu Muhammad Zohri, Mundur dari Pelatnas Atletik

5 Maret 2022

Eni Nuraini Tak Lagi Tangani Lalu Muhammad Zohri, Mundur dari Pelatnas Atletik

Sprinter Lalu Muhammad Zohri dan kawan-kawan tak lagi mendapat bimbingan dari pelatih terbaik Asia 2019, Eni Nuraini Sumartoyo.

Baca Selengkapnya

Modifikasi Mobil Mercedes-Benz Sprinter Garapan BAV, Kabin Berasa Jet Pribadi

4 Maret 2022

Modifikasi Mobil Mercedes-Benz Sprinter Garapan BAV, Kabin Berasa Jet Pribadi

BAV melakukan modifikasi mobil New Mercedes Sprinter 2022 menggunakan konsep multifungsi, memadukan fungsi bisnis eksekutif dengan mobilitas keluarga.

Baca Selengkapnya

Sprinter Trinidad dan Tobago, Deon Lendore, Meninggal Akibat Kecelakaan

12 Januari 2022

Sprinter Trinidad dan Tobago, Deon Lendore, Meninggal Akibat Kecelakaan

Sprinter Trinidad dan Tobago, Deon Lendore, meninggal di Amerika Serikat pada usia 29 tahun.

Baca Selengkapnya

New Mercedes-Benz Sprinter Masuk Indonesia, Harga Rp 1,030 Miliar

28 Oktober 2021

New Mercedes-Benz Sprinter Masuk Indonesia, Harga Rp 1,030 Miliar

New Mercedes-Benz Sprinter dibekali mesin berkapasitas 2.143 cc yang mampu menghasilkan daya 150 HP di 3.800 rpm dan torsi 330 Nm di 2.100 rpm.

Baca Selengkapnya

Atlet Belarus Tak Mau Dipaksa Pulang, Kini Terbang ke Austria

4 Agustus 2021

Atlet Belarus Tak Mau Dipaksa Pulang, Kini Terbang ke Austria

Atlet Belarus yang tak mau pulang semula dijadwalkan mendapat suaka dari Polandia, namun dia beralih tujuan ke Winna, Austria.

Baca Selengkapnya