One Pride MMA: Fight Night 31 Pentaskan Dua Kejurnas, Pekan Depan
Jumat, 16 Agustus 2019 08:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - One Pride Pro Never Quit, Promotor MMA terbesar di Indonesia dengan lebih dari 200 laga per tahun serta menghadirkan 300 petarung yang berasal dari 50 klub yang tersebar di Indonesia, kembali ke Tennis Indoor Senayan pada 24 Agustus 2019 dengan perebutan 2 sabuk juara nasional MMA One Pride yaitu di kelas Terbang dan kelas Bulu.
Partai utama merupakan laga perebutan Sabuk Juara Nasional MMA Kelas Terbang antara Suwardi kontra Jeremia Siregar.
"Becak Lawu" Suwardi kembali untuk pertarungan gelarnya yang ke-5 di One Pride Pro Never Quit. Juara kelas terbang ini dikenal sebagai petarung yang sukses membawa keahlian bela diri Pencak Silat Setia Hati Terate (PSHT) dan Brazilian Jiu-jitsu ke Arena One Pride.
Fighter asal Magetan, Jawa Timur ini berhasil menghentikan tujuh lawannya di One Pride dengan kuncian. Keberhasilan itu menjadikan dirinya sebagai grappler unggulan di One Pride, bahkan berhasil menyelesaikan Erpin Syah dengan kuncian baru yang dinamakan oleh pendukungnya “Wardicana”.
Setelah takluk di debut One Pride-nya, pegulat Jeremia Siregar tak terbendung dengan 4 kemenangan berturut-turut. Jeremia sukses mengakhiri perlawanan semua lawannya sebelum bel terakhir berbunyi, termasuk kemenangan melawan Sutrisno yang juga pernah menantang gelar juara kelas terbang.
Jeremia berkesempatan naik sebagai pengganti petarung nomor satu kelas terbang Rama Supandhi, ketika Rama harus mundur karena cedera saat latihan. Berbeda dari Rama, Jeremia memberikan tantangan yang berbeda bagi “Becak Lawu” – bukan sebagai grappler andal yang ahli mengejar kuncian, melainkan seorang pegulat yang mengendalikan lawannya dengan kekuatan yang luar biasa yang membutuhkan cara berbeda untuk ditaklukkan.
Sementara itu, pada partai perebutan gelar kedua, Hafid Nur Maradi ditantang Novian Hartanto, demi mempertahankan Sabuk Juara Nasional One Pride MMA kelas bulu untuk kedua kalinya.
Jalan Hafid menjadi juara kelas bulu penuh lika liku sejak season pertama One Pride MMA, dan dia baru memperoleh sabuk juara ini setelah 3 pertarungan gelar. Hafid juga terkenal sebagai submission wrestler yang andal. Semua kemenangannya juga hasil dari kuncian sendi atau cekikan.
Kali ini kemampuan submission wrestling “The Avatar” akan diuji ketika ia berhadapan dengan ahli kuncian tertangguh yang akan dia hadapi selama karir MMAnya, yaitu Novian Hartanto.
Potensi Novian Hartanto sudah ditengok para matchmaker sejak audisi perdana One Pride Pro Never Quit sebagai salah satu peraih nilai tertinggi. Setelah debutnya di kelas ringan harus mengalami dua kekalahan dari para title contender, di kelas barunya dokter hewan ini menemukan sukses dan meraih 3 kemenangan berturut-turut.
Kemenangan itu membawa Novian ke pertarungan gelar di Fight Night 31, saat dia melawan mantan rekan seperguruannya, Hafid untuk Sabuk Juara Nasional MMA kelas bulu One Pride.