Jebolan PB Djarum Ini Khawatirkan Regenerasi Atlet Bulu Tangkis

Reporter

Antara

Kamis, 12 September 2019 20:28 WIB

Yuni Kartika. (pbdjarum.org)

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan atlet bulu tangkis, Yuni Kartika mengkhawatirkan regenerasi atlet bulu tangkis Indonesia terhambat seiring dengan keluhan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menganggap PB Djarum telah mengeksploitasi anak.

"Ini yang terpenting di sisi mata rantai paling bawah yakni audisi, kalau harus berhenti ini benar-benar bisa mematikan bibit-bibit awal," kata Yuni di Jakarta, Kamis, 12 September 2019.

Jebolan PB Djarum ini menganggap organisasi itu bukan hanya membina atlet, namun lebih jauh telah membuat ekosistem bulu tangkis di Indonesia dan berbeda dari PT Djarum sebagai perusahaan rokok.

Menurut Yuni, PB Djarum telah membuat ekosistem bulu tangkis dari hulu ke hilir mulai dari pembinaan, audisi, hingga mengantarkan atlet menuju pintu gerbang pentas dunia.

Hasilnya adalah para pemain yang telah mengharumkan nama bangsa seperti Alan Budikusuma, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Mohammad Ahsan, Kevin Sanjaya Sukamuljo hingga Praveen Jordan.

Advertising
Advertising

"Saya adalah produk audisi, dari kecil saya melihat PB Djarum itu impian saya. Melihat ada Liem Swie King dan ingin seperti dia dan tidak pernah berpikir bahwa PB Djarum itu rokok," kata dia.

Apabila nama Djarum dihilangkan demi menghapus citra eksploitasi anak, maka juga telah mencabut identitas kebanggaan anak-anak yang bermimpi menjadi bagian PB Djarum.

"Namanya persatuan bulu tangkis itu bukan brand rokok, itu adalah kebanggaan identitas dari sebuah klub. Bagaimana itu bisa diganti itu sangat enggak masuk akal," kata dia.

Meski begitu, apa pun hasil keputusan antara otoritas menyangkut polemik ini, Yuni mengharapkan bisa segera diselesaikan dan audisi bulu tangkis tetap berlanjut demi regenerasi atlet Indonesia.

"Bagaimanapun kita harus bisa berjalan dengan restu dari semua pihak, dan kita mau audisi berjalan di setiap daerah di setiap provinsi tanpa ada halangan," kata dia.

ANTARA

Berita terkait

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

22 hari lalu

Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Fajar / Rian, Akan Fokus Kejuaraan Asia setelah Tampil di All England 2024

44 hari lalu

Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Fajar / Rian, Akan Fokus Kejuaraan Asia setelah Tampil di All England 2024

Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI telah menyusun rencana turnamen apa saja yang akan diikuti para pemain setelah All England 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

45 hari lalu

Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

46 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

51 hari lalu

KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

51 hari lalu

Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

53 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, KPAI Harap Proses Hukum Tetap Berjalan

Polisi tetapkan ibu kandung bunuh anaknya sendiri di Bekasi sebagai tersangka. KPAI mengambil tindakan cepat.

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

54 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan

Baca Selengkapnya

Reaksi Kemenag, KPAI, dan PPPA soal Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri

1 Maret 2024

Reaksi Kemenag, KPAI, dan PPPA soal Kasus Dugaan Penganiayaan Santri di Kediri

Kasus dugaan penganiayaan santri di sebuah pondok pesantren di Kediri, Jawa Timur, menuai reaksi dari Kemenag, KPAI, dan PPPA. Apa reaksi mereka?

Baca Selengkapnya

KPAI Akan Lakukan Pengawasan ke Kediri untuk Pastikan Pemenuhan Hak Keluarga Korban Santri yang Tewas Dianiaya Temannya

29 Februari 2024

KPAI Akan Lakukan Pengawasan ke Kediri untuk Pastikan Pemenuhan Hak Keluarga Korban Santri yang Tewas Dianiaya Temannya

KPAI akan melakukan pengawasan ke Kediri bersama tim untuk memastikan perlindungan dan pemenuhan hak anak dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya