DPR Desak Kemenpora Investigasi Kasus Shalfa, Atlet Senam

Senin, 2 Desember 2019 16:39 WIB

Keluarga atlet senam artistik Shalfa Avrila Siani saat di Kediri, Jawa Timur. (ANTARA/HO)

TEMPO.CO, Kediri – Polemik pencoretan atlet senam ritmik Shalfa Avrilia Siani dari daftar kontingen SEA Games 2019 Indonesia memantik perhatian anggota Komisi X DPR RI Abdul Hakim Bafagih. Politikus Partai Amanat Nasional ini meminta Kemenpora melakukan investigasi yang obyektif terhadap kasus ini.

Desakan tersebut disampaikan Abdul Hakim Bafagih seusai menemui keluarga Shalfa Avrilia Siani di Kediri. Hakim menilai ada kesimpangsiuran informasi yang disampaikan Kemenpora dan keluarga Shalfa. “Karena itu saya datang ke Kediri untuk mencari tahu duduk persoalannya,” kata Hakim saat dihubungi Tempo, Senin 2 Desember 2019.

Kepada keluarga Shalfa, Hakim berjanji akan memfasilitasi komunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga. Menurut dia, kedua pihak harus bertemu untuk mendengar pengakuan dan penjelasan secara obyektif dan utuh.

Belum dipastikan kapan rencana pertemuan itu akan dilakukan. Namun Hakim berjanji akan secepatnya membawa persoalan ini ke Komisi X DPR yang membidangi olahraga.

Selain persoalan Shalfa, Abdul Hakim Bafagih juga sempat menyoroti rendahnya perhatian pemerintah terhadap kehidupan atlet yang sudah pensiun. Hingga saat ini masih banyak mantan atlet Indonesia yang berkehidupan pas-pasan meski telah mengukir prestasi untuk Indonesia. “Harus konkrit mencari solusi penghidupan mereka,” katanya.

Advertising
Advertising

Desakan yang sama disampaikan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Ia juga meminta agar dilakukan pertemuan antara KONI atau Kemenpora dengan keluarga Shalfa. Hal ini untuk meluruskan informasi soal alasan pencoretan Shalfa yang selama ini simpang siur. “Kami berharap KONI atau Kemenpora memfasilitasi pertemuan antarpelatih, orang tua, dan pihak lainnya agar bisa mengklarifikasi duduk persoalan yang sebenarnya,” katanya.

Senada dengan Abdul Hakim Bafagih, Abu Bakar meminta agar persoalan ini segera menemui kejelasan. Terlebih lagi Shalfa Avrilia Siani juga merupakan penerima anugerah Satya Cundamani dari Pemerintah Kota Kediri. Anugerah ini diberikan kepada warga Kota Kediri yang memiliki prestasi di berbagai bidang dan membawa nama Kota Kediri.

Pencoretan Shalfa dari daftar kontingen SEA Games 2019 ini pertama kali disampaikan oleh ibunya, Ayu Kurniawati. Dia mengatakan jika anaknya dicoret oleh pelatihnya dengan tuduhan tidak perawan. “Kami terima kalau dikeluarkan karena alasan indispliner. Pernyataan tidak perawan itu yang kami tidak terima,” tutur Ayu Kurniawati.

Akibat tuduhan itu, anaknya mengalami trauma dan ingin pindah sekolah. Saat ini Shalfa yang duduk di bangku SMA Gresik ingin pindah ke Kediri. Celakanya, Shalfa juga mengungkapkan tak ingin lagi mengikuti senam setelah mengoleksi 49 medali selama ini.

HARI TRI WARSONO

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

13 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

19 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

21 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

2 hari lalu

Lokasi Nobar Piala Asia U-23 Pindah ke Halaman Kemenpora, Bisa Datang Tanpa Registrasi

Lokasi nobar Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan malam ini dipindah dari Auditorium Wisma Kemenpora ke Halaman Kemenpora.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

2 hari lalu

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

Kemenpora mengingatkan agar acara nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 tak dikomersialkan.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya