Evaluasi Pelatih Soal Ginting di BWF World Tour Finals 2019
Reporter
Tempo.co
Editor
Rina Widiastuti
Senin, 16 Desember 2019 12:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra, mengaku puas dengan penampilan Anthony Sinisuka Ginting kendati harus pulang dengan status runner up dari ajang BWF World Tour Finals 2019 Guangzhou. Bertanding di Tianhe Gymnasium, Tiongkok, Minggu, 15 Desember 2019, Ginting dikalahkan wakil Jepang, Kento Momota, 21-17, 17-21, 14-21.
“Kalau berbicara hasil saya rasa untuk tunggal putra sudah oke. Kami sudah sampai final, enggak ada yang lebih tinggi lagi. Tinggal pilihannya juara atau runner up,” kata Hendry Saputra seperti dikutip dari badmintonindonesia.org.
Hendry menilai Anthony mempunyai kualitas yang baik untuk mengimbangi permainan tunggal putra nomor satu dunia itu selama berduel 87 menit. Bahkan, menurut Hendry, Ginting mampu mengungguli permainan Momota pada game pertama dan kedua.
Meski begitu, Hendry juga mencatat beberapa poin penting yang harus segera dibenahi Ginting selepas kejuaraan ini, terutama dari segi ketahanan kaki.
“Secara keseluruhan penampilan Ginting sudah oke. Di game pertama dia oke, begitu juga di game kedua. Secara kualitas sangat bisa mengimbangi, bahkan unggul di pertandingan tadi," tuturnya.
Evaluasi dari penampilan Ginting, kata dia, ada pada kaki. "Kalau saya perhatikan di pertandingan tadi, sepertinya kendala Ginting ada di kaki, bukan dari tenaga, teknik atau yang lainnya. Jadi memang tadi di game ketiga itu pergerakan kakinya sudah enggak bisa maksimal,” ujarnya.
“Saya rasa kita harus terima hasil ini, karena memang Ginting juga sudah berjuang dengan sangat maksimal dan bagus sekali penampilannya. Jadi pekerjaan rumahnya, setelah kejuaraan ini, harus lebih ditingkatkan dan dilatih lagi kekuatan kakinya,” kata Hendry menjelaskan.
Sektor tunggal putra mengirimkan dua wakilnya ke BWF World Tour Finals 2019 Guangzhou. Selain Anthony yang finis di urutan kedua, ada debutan Jonatan Christie yang belum berhasil melalui fase penyisihan grup setelah menelan dua kekalahan dan satu kemenangan.
“Kalau untuk Jonatan, saya lihat memang kondisinya kurang prima saat turun dikejuaraan ini. Selain itu, memang harus diakui juga, dengan kondisi lapangan yang seperti ini, hanya ada beberapa pemain saja yang bisa mengatasi dan menguasainya," kata Hendry.
Ia menyebut Jonatan salah satu pemain yang cukup kesulitan dengan kondisi seperti ini. "Kondisi seperti ini juga cukup berpengaruh untuk para pemain,” katanya.
Secara keseluruhan, Hendry mengaku cukup puas dengan penampulan Ginting dan Jonatan di turnamen ini. "Setelah ini kami akan berlatih lebih keras lagi dan membenahi PR yang harus segera diselesaikan,” ujarnya.
PBSI