TEMPO Interaktif, BANDUNG:Pelatih Persib Bandung Jaya Hartono mengakui, kekalahan Persib 2-3 dari Persija Jakarta dalam lanjutan pertandingan Liga Super Indonesia 2008 di Stadion Siliwangi Bandung adalah karena rapuhnya lini pertahanan tim berjuluk Maung Bandung itu. "Penempatan posisi pemain belakang (Persib) jelek dan kurang, kurang ada komunikasi" kata Jaya usai pertandingan di Bandung, Minggu (20/7) malam.Akibatnya, para pemain Macan Kemayoran, julukan Persija, sering tak terkawal. Ini terlihat dari detik-detik menjelang terciptanya gol-gol ke gawang Persib. "Menjelang gol balasan Persija di babak pertama misalnya tak ada pemain yang mengawal Abanda Herman," katanya. Hal serupa juga terjadi saat gol ketiga Persija di babak kedua. "Bambang Pamungkas (penyerang Persija) lolos dari kawalan,"ujarnya. Penyebab lain, menurut Jaya adalah Persib menganggap enteng lawan. "Padahal Persija pemainnya sangat berpengalaman semua,"katanya. Faktor ini tampak setelah Persib berhasil mencetak gol lewat kaki Zaenal Arif di babak pertama. Setelah membuat gol pertama, Persib seperti tak lagi melakukan tekanan tehadap para pemain Persija. "Padahal setiap latihan saya selalu tekankan pentingnya jangan anggap enteng lawan dan pentingnya komunikasi," imbuhnya. Meski pertama kali mencetak gol di menit ke-2 lewat kaki penyerangnya, Zainal Arief, Maung Bandung akhirnya menyerah 2-3 atas Macan Kemayoran di kandangnya sendiri, Stadion Siliwangi Bandung. Gol Persija dijaringkan Abanda Hermn pada menit 10, Robertinho pada menit 62, dan Bambang Pamungkas pada menit 74. Sekitar menit 85, pertandingan sempat dihentikan wasit karena penonton yang tak puas melemparkan aneka macam benda keras dan menerobos masuk ke lapangan. Pertandingan baru dilanjutkan ketika petugas keamanan berhasil meredam amukan penonton di dalam lapangan. Dalam lanjutan pertandingan itu Persib hanya mampu menambah satu gol lewat kaki Rafael Bastos pada menit 89. Erick P. Hardi