Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan berswafoto dengan menunjukan medali emas saat prosesi penyerahan medali pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu, 25 Agustus 2019. Ahsan/Hendra menjadi juara dunia ganda putra usai menang atas ganda putra Jepang Takuro Hoki dan Yugo Kobayashi dengan skor 25-23, 9-21, 21-15. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta - Ganda putra Indonesia peringkat dua dunia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akan mengawali musim kompetisi 2020 dengan berlaga di Malaysia Open. Mereka akan melawan pasangan Cina Ou Xuan Yi/Zhang Nan pada babak pertama yang akan berlangsung 7 Januari.
Laga pada babak pembuka Malaysia Masters itu akan menjadi pertemuan kedua pasangan ganda putra tersebut, setelah sebelumnya mereka berhadapan di Fuzhou China Open November lalu.
Pada pertemuan tersebut Hendra/Ahsan keluar sebagai pemenang setelah bertarung dalam tiga gim dengan skor 21-11, 18-21, 30-19 selama lebih dari satu jam.
"Iya ketemu mereka lagi," kata Hendra saat ditemui seusai berlatih di Pelatnas Cipayung, Jumat.
Ia mengatakan akan melihat lagi video pertandingan tersebut untuk melihat pola permainan lawan dan menentukan strategi saat bertanding di turnamen berhadiah total US$ 400.000 tersebut.
Hendra/Ahsan akan berangkat menuju Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu besok, untuk mengikuti turnamen yang akan berlangsung 7-12 Januari 2020 diikuti turnamen di Tanah Air, Indonesia Masters pada 14-19 Januari 2020.
Pasangan yang sedang memburu tiket Olimpiade Tokyo 2020 itu tahun ini akan mengikuti tujuh turnamen hingga Juni mendatang.
Mereka berharap mampu secara konsisten mencapai setidaknya semifinal pada setiap turnamen yang diikuti untuk mengamankan tempat di Olimpiade yang kualifikasinya berakhir pada April yang akan datang.
Berdasarkan hasil pengundian yang disiarkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), selain Hendra/Ahsan, ganda putra Indonesia yang berlaga di Malaysia adalah unggulan teratas Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, unggulan kelima Fajar Alfina/Muhammad Rian Ardianto dan Wahyu Nayaka Pangkaryanira/Ade YUsuf Santoso