Menembak Target Loloskan Dua Atlet ke Olimpiade 2020
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Hari Prasetyo
Kamis, 23 Januari 2020 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta- Persatuan Menembak Seluruh Indonesia (Perbakin) telah mendapatkan satu tiket untuk tampil di Olimpiade 2020 Tokyo pada nomor air rifle putri melalui Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba. Sekjen Perbakin Firtian Judiswadarta mengatakan masih berusaha untuk meraih satu tiket lagi pada nomor air rifle putra.
"Kalau kita loloskan satu atlet putra maka kita bisa tampil di satu nomor lagi yakni mix (beregu) air rifle yang sudah teruji dengan merebut emas di SEA Games 2019," kata Firtian kepada Tempo, Kamis, 22 Januari 2020.
Menurut dia, kualifikasi untuk Olimpiade berdasarkan aturan federasi menembak dunia (ISSF) di bagi ke dalam empat jalur untuk memperebutan 360 tiket tampil di Tokyo. Firtian menyebutkan 300 kuota itu bakal diperebutkan melalui jalur kualifikasi. "Kita sudah memiliki satu kuota yang kemarin Vidya Rafika dapat tapi itu by nations bukan by name," ungkap dia.
Kuota tampil berikutnya itu, kata dia, melalui menjadi jatah tuan tumah yakni 12 tiket untuk tampil di Olimpiade. Fitrian mengatakan kuota itu bisa saja tidak dipakai oleh tuan rumah dan bisa diperebutkan oleh negara lain melakui babak kualifikasi. "Cara pembagiannya bisa beberapa metode tergantung keputusan ISSF," ungkap dia.
Kuota ketiga itu, kata Firtian melalui jalur peringkat dunia. Pada tahap ini ada 12 tiket yang disiapkan yakni enam tiket penembak putra dan sisanya atlet putri. Jika atlet peringkat dunia tertinggi sudah memiliki tiket makanya tiket dilimpahkan ke pemilik skor minimun kualifikasi (MQS) tertinggi. " Tiap nomor beda-beda nilai MQS, semua itu ada 15 nomor untuk olimpiade," ungkap dia.
Jalur terakhir, kata Firtian yakni 24 kuota dari tripatrite by invitacion. Ia menyebutkan jalur undangan ini bisa diusulkan oleh Komite Olimpiade Indonesia ke Komite Olimpiade Internasional dan ISSF. Penentuan peraih kuota undangan itu berdasarkan hasil rekomendasi dari komite eksekutif di konfederasi menembak dari Asia, Eropa, dan Amerika.
"Kebetulan saya sebagai komite eksekutif di ASC (Konfederasi menembak Asia), semua tergantung lobi NOC ke IOC karena itu by invitation. Semua cara kita akan coba, termasuk membina atlet untuk mendapatkan sisa kuota tadi. Kita masih ada World Cup terakhir itu 31 Mei 2020," ungkap dia.
Menurut dua, masih ada tiga kejuaraan dunia yang menjadi agenda ISSF untuk merebut kuota Olimpiade 2020. Ketiga kejuaraan itu berlangsung di New Delhi, Munich, dan Polandia.
IRSYAN HASYIM