Sofia Kenin, Imigran Rusia, dan Mimpi Amerika di Australia Open

Senin, 3 Februari 2020 16:17 WIB

Petenis asal AS Sofia Kenin, berpose dengan lawannya Garbine Muguruza usai berhasil mengalahkannya dalam pertandingan final Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 1 Februari 2020. Kenin sempat tertinggal dari Muguruza namun berhasil membalikan keadaab. REUTERS/Hannah Mckay

TEMPO.CO, Jakarta - Sofia Kenin benar-benar mencuri perhatian di Australia Terbuka 2020. Bahkan, ketika Kenin mengalahkan Coco Gauff pada babak keempat 6-7 (5), 6-3, 6-0, banyak orang belum memperkirakan kejutan terbesar yang akan dibuat anggota keluarga imigran dari Rusia di Amerika Serikat ini.

Kehadiran Coco Gauff, petenis Amerika Serikat yang baru berusia 15 tahun, yang lebih menyita perhatian. Gauff adalah petenis termuda dalam sejarah yang menjuarai sebuah seri turnamen Asosiasi Tenis Wanita (WTA) pada pergelaran di Linz Open 2019.

Apalagi Coco Gauff berhasil menumbangkan mantan pemain nomor satu dunia, Venus Williams, pada babak pertama dan kemudian Gauff menyingkirkan juara bertahan Naomi Osaka.

Saat itu adalah Gauff yang dielu-elukan bakal mewarisi kehebatan petenis putri Amerika Serikat yang selama ini identik dengan Serena Williams –yang juga tampil di Australia Terbuka 2020 ini dan tersingkir- dan kakaknya, Venus Williams.

Coco Gauff dan bukan Sofia Kenin yang semula diperkirakan mengisi kesenjangan regenerasi yang cukup lama di tenis putri Amerika Serikat setelah Serena Williams. Ada Madison Keys dan Sloanne Stephens berhadapan pada final Amerika Serikat Terbuka 2017. Tapi, setelah itu, Keys dan Stephens untuk sementara jatuh menjadi petenis kelas medioker.

Advertising
Advertising

Sofia Kenin yang lahir di Moskwa, Rusia, 21 tahun lalu ini menembus babak perempat final sebuah seri Grand Slam untuk pertama kali sepanjang kariernya.

Kenin kemudian mengalahkan petenis putri Arab pertama sepanjang sejarah yang bisa menembus perempat final Grand Slam di Australia Terbuka 2020 ini, Ons Jabeur, 25, dari Tunisia, 6-4, 6-4.

Sofia Kenin, 21, dan Ons Jabeur, 25, yang sama-sama menoreh sejarah besar dalam karier tenis profesional masing-masing dengan tampil pada perempat final turnamen akbar lapangan keras di Melbourne Park belum terlalu menyita perhatian.

Tapi, Kenin baru dihebohkan ketika mengalahkan pemain nomor satu dunia saat ini sekaligus petenis kebanggaan tuan rumah, Ashleigh Barty, pada semifinal 7-6 (8-6), 7-5.

Lantas yang hadir di final bukan sekadar unggulan ke-14 Sofia Kenin, tapi dialah kini petenis putri Amerika Serikat terdepan saat ini. Apalagi, ketika ia kemudian mengalahkan juara Grand Slam dua kali dari Spanyol, Garbine Muguruza, pada final, 4-6, 6-2, 6-2.

Sofia Kenin mengingatkan kepada Maria Sharapova yang juga dilatih sang ayah dan kemudian hijrah ke Amerika Serikat. Tapi, Sharapova tetap menjadi warga negara Rusia.

Yang juga membedakan adalah hubungan yang lebih cair antara ayah sekaligus dan anak di antara Sofia Kenin dan Alex Kenin, yang datang ke Amerika Serikat dari Rusia dengan hanya mengantongi uang US$ 300 atau hanya sekitar Rp 4,12 juta pada tiga bulan setelah Kenin lahir.

Pasalnya, ayah Sharapova, Yuri Sharapov, dikenal sangat keras dan pernah pada masa lalu diusir dari sebuah pertandingan anaknya karena dinilai sudah mengganggu jalannya pertandingan.

Tapi, jalan panjang kehidupan yang berat pada masa kecil, membuat Sofia Kenin memiliki kemiripan dengan Maria Sharapova pada masa kejayaannya, yaitu bertarung gigih di lapangan. Dengan kegigihannya itu, Sofia Kenin bahkan seperti melawan arus masa kini, karena tidak mengandalkan kekerasan pukulannya tapi akurasi dan variasi arah pukulan.

Ayah sekalgus mentornya di lapangan, Alex Kenin, hadir dalam pertandingan final tunggal putri tenis Australia Terbuka di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Sabtu, 1 Februari 2020.

Sofia bilang ia telah membayar jerih payah ayah dan ibunya, Svetlana Kenin –mengingatkan kepada mantan juara Amerika Terbuka dari Rusia, Svetlana Kuznetsova- dengan bertarung sengit dan pantang menyerah ketika ketinggalan saat lawan Barty dan Muguruza pada semifinal dan final Australia Terbuka 2020 ini.

“Ayahku bilang mereka tak punya banyak uang ketika datang ke Amerika. Mereka ingin memberikan kepadaku mimpi Amerika. Saya benar-benar berterima kasih. Tanpa mereka, saya tidak akan dalam posisi seperti sekarang,” kata Sofian Kenin pada konferensi pers setelah pertandingan.

Sebagai juara tunggal putri tenis Grand Slam Australia Terbuka 2020, Sofia Kenin, menerima hadiah uang 2,08 juga pound sterling atau sekitar Rp 37,49 miliar atau lebih dari setengah jumlah hadiah uang sudah dikumpulkannya selama ini.

Berita terkait

Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

15 hari lalu

Tampil Lagi setelah Cedera, Rafael Nadal Kandas di Babak Kedua Barcelona Open 2024

Rafael Nadal menelan kekalahan pertamanya setelah kembali bermain tenis akibat cedera. Ia taklukdari Alex de Minaur pada babak kedua Barcelona Open.

Baca Selengkapnya

Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

17 hari lalu

Tampil Kembali di Barcelona Open, Rafael Nadal Ingin Nikmati Setiap Momen

Bintang tenis asal Spanyol, Rafael Nadal, mengatakan bahwa dapat kembali beraksi di Barcelona Open seperti mendapat hadiah.

Baca Selengkapnya

Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

25 hari lalu

Petenis Danielle Collins Juarai Charleston Open, Raih Gelar Kedua Berturut-turut

Petenis Amerika Danielle Collins memenangi pertandingan ke-13 berturut-turut dan gelar kedua berturut-turut dengan menjuarai Charleston Open.

Baca Selengkapnya

Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

31 hari lalu

Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

Perjalanan Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato ditutup dengan kekalahan di Charleston Open 2024.

Baca Selengkapnya

Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

32 hari lalu

Novak Djokovic Jadi Petenis Peringkat 1 Dunia Tertua Sepanjang Sejarah, Pecahkan Rekor Roger Federer

Novak Djokovic akan melampaui Roger Federer pada hari Minggu, saat berusia 36 tahun 321 hari.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

32 hari lalu

Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi siap kembali berlaga di turnamen WTA 500 Charleston Open, South Carolina, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

33 hari lalu

Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

Petenis Amerika Serikat, Danielle Collins, berhasil menjuarai Miami Open 2024, dengan mengalahkan Elena Rybakina.

Baca Selengkapnya

Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

36 hari lalu

Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan sang pelatih Goran Ivanisevic lewat unggahan di Instagram miliknya pada Rabu, 27 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Aldila Sutjiadi Kandas di Babak Kedua Tenis Miami Open 2024, Berharap Lebih Baik di Charleston Open

37 hari lalu

Aldila Sutjiadi Kandas di Babak Kedua Tenis Miami Open 2024, Berharap Lebih Baik di Charleston Open

Aldila Sutjiadi membidik hasil lebih baik pada turnamen WTA 500 Charleston Open, setelah langkahnya di Miami Open 2024 terhenti di babak kedua.

Baca Selengkapnya

Ketika Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic Alami Kekalahan Langka di BNP Paribas Open

52 hari lalu

Ketika Petenis Nomor Satu Dunia Novak Djokovic Alami Kekalahan Langka di BNP Paribas Open

Petenis nomro satu dunia, Novak Djokovic, mendapat pukulan yang mengejutkan dalam turnamen BNP Paribas Open. Kalah dari petenis kualifikasi.

Baca Selengkapnya