Dari kiri: pembalap Ferrari Sebastian Vettel, kepala tim Ferrari Mattia Binotto dan Charles Leclerc ikut mengheningkan cipta untuk mengenang Anthoine Hubert sebelum berlangsungnya balapan Formula Satu F1, Grand Prix Belgia di Sirkuit Spa-Francorchamps, Stavelot, Belgia, Ahad, 1 September 2019. Pembalap asal Prancis ini tewas setelah terlibat tabrakan dengan Giuliano Alesi dan Juan Manuel Correa saat memacu mobil dalam kecepatan 160 mil/jam atau sekitar 257 km/jam. REUTERS/ Francois Lenoir
TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh anggota tim Scuderia Ferrari diminta untuk menjalani isolasi mandiri sepulang dari Melbourne, Australia sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona.
Dilansir BBC, Ferrari sejauh ini belum melaporkan ada anggotanya yang menunjukkan gejala COVID-19. Meski begitu, isolasi diri itu tetap dilakukan berlaku selama 14 hari, terhitung sejak mereka meninggalkan paddock di Sirkuit Albert Park, Melbourne.
Karantina itu dilakukan di rumah masing-masing. Namun, Ferrari juga membiayai hotel bagi anggota yang tak bisa pulang ke rumah mempertimbangkan alasan personal, seperti adanya anggota keluarga yang masih bayi, lansia, maupun ibu hamil.
Seusai karantina berakhir, tim berlambang kuda jingkrak itu masih belum mengetahui kapan mereka akan kembali beraktivitas.
Ferrari sebelumnya telah menutup dua pabriknya di Modena dan Maranello setidaknya hingga 27 Maret akibat pandemi virus corona yang merebak di Italia.
Para pembalap Formula 1 seharusnya melakukan balapan di ajang Grand Prix Australia pada 15 Maret. Namun F1 memutuskan untuk membatalkan seri balapan itu usai salah satu staf tim McLaren dilaporkan positif COVID-19.
Nasib kompetisi Formula 1 masih dipertanyakan setelah Grand Prix Bahrain yang seharusnya menjadi seri kedua dan Vietnam yang menjadi seri ketiga itu juga ditunda akibat pandemi virus corona.
Formula 1 kemungkinan menjalani balapan pertamanya musim ini di daratan Eropa pada akhir Mei karena seri keempat, Grand Prix Cina, pada 19 April telah ditunda jauh-jauh hari karena alasan serupa.